Untuk menjadi anggota YonTaifib, calon diseleksi dari prajurit marinir yang memenuhi persyaratan mental, fisik, kesehatan, dan telah berdinas aktif minimal dua tahun.
Salah satu program latihan bagi siswa pendidikan intai amfibi, adalah berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat, sejauh 3 km.
Baca Juga:
Soal Atur Pendidikan Anak Bermasalah di Barak Militer, Dedi Mulyadi Akan Buat Pergub
Dari satuan ini kemudian direkrut lagi prajurit terbaik untuk masuk kedalam Detasemen Jala Mengkara, pasukan elitnya TNI Angkatan Laut.
Bisa dikatakan, Yontaifib ini hantu lautnya TNI AU.
Bagaimana tidak, Yontaifib ini mempunyai kemampuan hebat dalam menaklukan lawan di laut.
Baca Juga:
Soal Pembinaan Karakter Anak ala Militer, Wali Kota Depok Lakukan Pengkajian
Yontaifib mampu berinfiltrasi dan ekpsriltasi ke liwayah musuh.
Dan salah satu aksi Yountaifib yang banyak dikenang yakni, para prajuritnya berhasil menemukan dan mengangkat ke permukaan black box pesawat lion air JT 610 yang jatuh di laut Karawang pada tahun 2018.
Untuk masuk kepasukan ini sangat sulit, butuh 9 bulan seleksi dan bahkan dari 500 orang hanya 50 yang diterima.