MAWAKA.ID | Pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp 600 miliar untuk membangun rumah susun (Rusun) para pekerja konstruksi di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan akan menyiapkan sebanyak 22 tower rumah susun (Rusun) untuk para pekerja konstruksi di kawasan IKN Nusantara.
Baca Juga:
Bersama Timpora Kantor Imigrasi, Pemerintah Kota Bekasi Siap Awasi Pergerakan Warga Asing
Rusun tersebut dibangun Kementerian PUPR bersama KSO Wika Gedung dan Adhi Karya dengan masing-masing tower setinggi empat lantai dengan teknologi modular yang dapat menampung sebanyak sekitar 17.000 pekerja konstruksi.
“Anggaran pembangunan Rusun pekerja konstruksi ini sekitar Rp 600 Miliar. Kami ingin para pekerja konstruksi di IKN Nusantara bisa bekerja dengan aman sesuai standar dan tinggal di hunian yang layak dan sehat sehingga hasil pembangunan juga berkualitas,” kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulisnya, pada Senin (22/8).
Iwan menerangkan, pekerjaan pembangunan Rusun pekerja ini harus dilaksanakan secara cepat karena sekitar akhir tahun pekerjaan konstuksi di IKN Nusantara mulai berjalan di lapangan.
Baca Juga:
Menko Marves Sebut Prabowo Umumkan Susunan Kabinet 21 Oktober
Rusun tersebut dibangun Kementerian PUPR bersama KSO Wika Gedung dan Adhi Karya dengan masing-masing tower setinggi empat lantai dengan teknologi modular yang dapat menampung sebanyak sekitar 17.000 pekerja konstruksi.
Iwan menyebut, pihaknya akan berupaya membangun Rusun dengan teknologi fabrikasi hunian modular.
Hal itu diperlukan agar proses pembangunan Rusun bisa berjalan dengan cepat dan memiliki ukuran yang tepat.
Iwan mengatakan, saat ini terdapat dua tugas pembangunan hunian di IKN Nusantara. Yakni pembangunan hunian pekerja konstruksi tahap 1 sebanyak 22 tower dan rumah dinas untuk para menteri sebanyak 36 unit.
Untuk Rusun pekerja konstruksi diperkirakan dapat selesai dibangun dengan target waktu pembangunan sekitar tiga bulan dengan teknologi hunian modular.
“Rusun yang kami bangun untuk pekerja sebanyak 22 tower masing-masing empat lantai yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas antara lain hunian lengkap dengan meubelair, kesehatan, kantin, toko, tempat ibadah dan building management. Kami juga mengutamakan pemanfaatan produk dalam negeri dalam pembangunan Rusun pekerja konstruksi ini,” jelas Iwan.
Direktur Rumah Susun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Aswin Grandiarto Sukahar menambahkan, Rusun tersebut dibangun sebanyak 22 tower dan dibangun di atas lahan seluas 19,88 Hektar. Peruntukkan Rusun ini adalah untuk para pekerja tenaga ahli dan tenaga terampil.
Untuk tahap pertama ada dua site pembangunan Rusun pekerja yakni site 1 untuk tenaga ahli 288 orang dan Rusun tipe A untuk tenaga ahli 6.912 orang dan tipe B sebanyak 3.136 orang. Selain itu juga site 2 untuk tenaga terampil tipe B untuk 6.272 orang.
“Jadi Rusun ini dapat menampung sebanyak ribuan pekerja lengkap dengan fasilitas penunjangnya,” kata Aswin. [jat]