MAWAKA.ID | Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Prof Mohammad Mahfud MD membeberkan berbagai upaya pemerintah dalam mewujudkan Papua damai. Saat tampil sebagai pembicara utama di seminar yang digelar Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sabtu 20 Agustus 2022.
Mahfud MD menjelaskan pemerintah secara berkelanjutan berupaya maksimal menjaga perdamaian Papua.
Baca Juga:
Kapolri Sebut Pemanggilan Kepala BP2MI Diharapkan Percepat Ungkap Judol
Berbagai strategi penanganan Papua terus dilakukan. Salah satunya melalui pembangunan kesejahteraan yang komprehensif.
Mahfud mengatakan, pemerintah senantiasa melakukan upaya pendekatan pengamanan tanpa kekerasan dan tanpa ada senjata.
Untuk itu Mahfud mengatakan untuk terus meningkatkan intensitas dialog. Dengan melibatkan semua pihak guna mencari solusi bersama pada pengelolaan SDA dan SDM.
Baca Juga:
Menko Polhukam dan Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar Bahas Percepatan Pembangunan Papua
Mahfud dalam kesempatan tersebut juga memberikan beberapa gambaran permasalahan yang dihadapi Papua.
Dirinya mengatakan secara tegas bahwa Papua merupakan bagian sah dari NKRI, tidak ada toleransi bagi separatisme.
Hal ini sesuai dasar konstitusi, Papera 1969, Resolusi PBB Nomor 2504. Karena itu, pemerintah terlibat dalam menjaga dan menciptakan perdamaian bagi masyarakat Papua.
Sementara itu, Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa mengatakan sebagai perguruan tinggi, Unhas terus memaksimalkan perannya dalam mewujudkan perdamaian Indonesia.
Unhas secara aktif menggalang kerja sama dengan Papua, guna memperkuat afirmasi.
"Kita mengharapkan melalui pendekatan sains dan teknologi, masyarakat Papua bisa sejahtera. Secara umum, sumber daya manusia Papua menjadi kunci kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
"Karena itu, Unhas banyak terlibat dalam peningkatan ilmu pengetahuan. Melalui berbagai kerja sama dan kurikulum yang tersedia. Unhas terus berkomitmen untuk mendorong penguatan SDM dan lembaga masyarakat Papua dan terlibat dalam misi perdamaian," kata dia.
Ketua Center for Peace, Conflict and Democracy (CPCD) Unhas Prof Aries Tina Pulubuhu, menjelaskan CPCD merupakan salah satu pusat penelitian dan pengembangan yang baru terbentuk dua tahun lalu.
Secara umum, Puslitbang ini hadir sebagai salah satu wujud komitmen Unhas untuk ikut berperan aktif menjalankan tridarma.
"Melalui seminar ini, kita berharap akan menghasilkan satu gagasan yang bisa menjadi bahan rekomendasi bagi pemerintah untuk menjaga perdamaian dan kesejahteraan masyarakat Papua," jelasnya. [jat]