WahanaNews-Martabat | Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan hanya ada tujuh partai politik yang lolos ambang batas parlemen 4 persen, yakni PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, Partai Demokrat, PKS, dan Partai NasDem.
"PDI Perjuangan di tempat teratas mendapat dukungan sebesar 22,7 persen; Golkar di tempat kedua mendapat dukungan 13,8 persen; dan Gerindra di tempat ketiga mendapatkan dukungan 11,2 persen," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (19/5/2023), mengutip Antara.
Baca Juga:
Parpol dan Ormas Harus Jaga Moral dan Demokrasi Selama Pilkada 2024
Dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (19/5/203), Ardian menyebutkan ketiga partai tersebut berpeluang menjadi pemenang pada Pemilu 2024.
Dia menambahkan karena pemilu legislatif dan pemilu presiden terjadi secara serentak, maka partai yang mengajukan calon presiden paling populer berpeluang menjadi partai terbesar.
Sementara itu, empat partai lain yang perolehannya melebihi ambang batas parlemen 4 persen ialah PKB, Partai Demokrat, PKS, dan Partai NasDem.
Baca Juga:
Dari 49 Tokoh, Empat Ketum Parpol Penuhi Panggilan Calon Menteri Prabowo
"PKB mendapat dukungan sebesar 8 persen; Demokrat mendapat dukungan sebesar 5 persen; PKS mendapat dukungan sebesar 4,9 persen; dan NasDem mendapat dukungan sebesar 4,4 persen," tambahnya.
Ardian mengatakan partai-partai selain dari tujuh tersebut yang akan mengikuti Pemilu 2024 harus berjuang lebih keras agar bisa lolos ambang batas parlemen 4 persen.
"Semua partai baru, dalam hal ini yang ikut baru pertama kalinya, masih menjadi partai nol koma atau dukungan di bawah 1 persen," katanya.
Data dan analisis yang dilakukan tim peneliti LSI Denny JA didasarkan pada survei nasional pada 4-15 Januari 2023 dan riset kualitatif.
Survei tersebut melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia. Survei menggunakan metode wawancara yang dilaksanakan secara tatap muka, dengan margin of error survei tersebut kurang lebih 2.9 persen. Riset kualitatif dilakukan dengan analisis media, diskusi kelompok terfokus (FGD), dan wawancara mendalam.
[Reduktur: Alpredo]