WahanaNews-Martabat | Sejumlah ketua umum partai politik pendukung pemerintah mulai mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta menjelang pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.
Ketua umum pertama yang datang adalah Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono. Ia tiba di istana sekitar pukul 18.30 WIB. Tak lama kemudian, mobil berpelat nomor RI 15 masuk ke istana. Mobil tersebut adalah kendaraan dinas Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Pada 18.40 WIB, ada sebuah mobil masuk ke istana. Namun, tak diketahui siapa yang berada di dalamnya. Selain itu, ada pula Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Ia terlihat hadir lebih dulu sekitar pukul 18.20 WIB.
Pada 18.44 WIB, kendaraan dinas berpelat nomor RI 32 datang ke istana. Mobil itu merupakan tunggangan Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Jokowi mengundang semua ketum parpol pendukung pemerintah, kecuali Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Pertemuan akan digelar di Istana Merdeka sekitar pukul 19.00 WIB. Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga ikut serta. Ia hadir menggunakan Alphard putih sekitar pukul 18.46 WIB.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan pertemuan akan digelar dalam rangkia silaturahmi usain lebaran.
"Pertemuan silaturahmi lebaran ketua umum partai politik hari ini di Istana Merdeka bersama Presiden Jokowi, Ketua Umum PAN Bang Zulkifli Hasan Insyaallah akan menghadiri acara tersebut," ungkap Viva melalui keterangan tertulis, melansir CNNIndonesia, Selasa (2/5/2023).
Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy menyebut pertemuan tersebut akan membahas koalisi Ganjar-Prabowo. Romy, sapaan akrabnya, menyebut pertemuan akan digelar tanpa kehadiran Partai NasDem. Pertemuan akan dibalut dalam suasana halal bihalal pascalebaran.
"Pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum parpol pendukung pemerintah minus NasDem, berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai capres-cawapres," kata Romy melalui keterangan tertulis.
[alpredo]