WahanaNews-Martabat, Tarutung - Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) adalah wadah berkumpulnya guru mata pelajaran, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Nasional dan kreatifitas tenaga pendidik.
Guru bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Se-Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), menggelar kegiatan MGMP di SMA PGRI 20 Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara, Rabu (13/9/2023).
Baca Juga:
Masalah Surat Kewajaran Harga, Pemenang Tender Irigasi di Taput Diminta Diganti
Kepala Sekolah SMA SW PGRI 20 Siborongborong Alpa Simanjuntak kepada media ini menyampaikan bahwa, kegiatan MGMP SMA se- Tapanuli Utara yang laksanakan ini diperuntukkan bagi seluruh guru tingkat SMA bidang studi IPS.
“Agar kepada insan pendidik yang mengikuti kegiatan MGMP, selalu meningkatkan profesionalisme dalam mengajar dan mendidik. Puji Tuhan tenaga pendidik mengikuti kegiatan ini sangat antusias," jelas Alpa.
Sementara itu, Ketua MGMP se - Tapanuli Utara bidang studi IPS Belman Panjaitan mengharapkan agar setiap peserta kegiatan MGMP ini mampu untuk menguasai secara mendalam bahan mata pelajaran dan cara mengajarnya.
Baca Juga:
Sekda Taput Bantah Video Mesum Mirip Dirinya, Polisi Panggil Oknum TS ke Jawa Barat
Belman juga menambahkan agar kegiatan MGMP ini terus dapat berkelanjutan, sehingga dapat berguna dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya bidang studi IPS di Kabupaten Tapanuli Utara.
Kegiatan MGMP menjadi bekal yang amat penting bagi tenaga pendidik bertujuan untuk melahirkan generasi muda yang cerdas di negeri ini.
“Semoga kegiatan ini terus berkesinambungan dan dapat melahirkan tenaga pendidik handal dan profesional," tutup Belman.
Nara sumber MGMP bidang studi merangkap Ketua MKKS Belman Panjaitan, dalam materinya yang di sajikan tentang "Strategi Pembelajaran,” mengatakan agar para pendidik yang mengajar media mengajarnya tidak harus berfokus dari satu sumber, diantaranya dari buku paket sekolah yang selama ini ada di siapkan oleh pemerintah, namun diharapkan juga dapat mengambil dari sumber lain baik dari Youtube, artikel, dan Internet.
“Dengan demikian materi yang disajikan tenaga pendidik kepada peserta didik dapat mudah dicerna, dipahami sehingga sasaran pendidikan yang diharapkan pemerintah khususnya lingkungan sekolah dapat tercapai secara maksimal dalam mengimbangi kemajuan tehnologi pada saat ini,” tutur Belman.
[Redaktur: Alpredo Gultom]