Forjasida.id | Menunjang pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN), PT Brantas Abipraya Bendungan Sepaku Semoi di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Bendungan yang nantinya akan mereduksi banjir di IKN ini juga bakal menjadi sumber air di wilayah tersebut.
Memastikan pengerjaannya tuntas dengan baik, Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Hendrika Nora Osloi Sinaga dengan didampingi Direktur Utama Brantas Abipraya, Sugeng Rochadi datang berkunjung meninjau progres pegerjaan bendungan.
Baca Juga:
Dorong Pariwisata Bali, Proyek Pembangunan Taman Segara Kerthi Dikebut
“Pembangunan bendungan ini adalah salah satu bukti komitmen Brantas Abipraya dalam mendukung ketahanan air dan pangan nasional, serta mereduksi banjir 55%. Sebagai sumber air utama untuk menunjang kebutuhan masyarakat IKN, air dari Bendungan Sepaku Semoi ini juga dapat langsung diminum,” ujar Sugeng Rochadi, Direktur Utama Brantas Abipraya.
Ditambahkan Sugeng, fasilitas air siap minum yang diberikan kepada masyarakat setempat tidak terlepas dari teknologi yang digunakan. Adapun instalasi air ini akan menggunakan teknologi dari Hwaseong Water Purification Plant dari Korea Selatan (Korsel).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyebut jika Kementerian Lingkungan Hidup Korsel akan membantu pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter/detik melalui hibah.
Baca Juga:
Proyek Pembangunan Hunian Tetap Cianjur Dikebut, Siap Dihuni Sebelum Lebaran
Bendungan Sepaku Semoi ini memiliki daya tampung 11 juta meter kubik dengan debit air 2.500 liter per detik. Menambah pasokan air baku, bendungan ini memiliki luas genangan kurang lebih 280 hektar sehingga nantinya saat musim kemarau Bendungan Sepaku Semoi dapat menyokong suplai air, jadi masyarakat tak perlu lagi khawatir akan tertimpa kekeringan di area persawahan.
Merupakan proyek strategis nasional (PSN) ini akan menambah pasokan air baku untuk wilayah Balikpapan dan Penajam Paser Utara. Memulai konstruksi pada Juli 2020 lalu, bendungan yang ditargetkan impounding akhir tahun ini memiliki tinggi 25 meter dan panjang bendungan 450 meter.
Adapun tipe bendungan ini adalah urugan tanah homogen. Bendungan ini pun nantinya berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata di Kalimantan Timur.