Sementara untuk keamanan pengendara, Wida menyatakan sudah mengecek kesiapan Penerangan Jalan Umum (PJU) dari Jladri ke arah Yogya.
"Ada spot tertentu yang tidak ada PJU, kita pasang patok lalu lintas atau delineator pengaman, guardrail/pagar pengaman jalan, dan stiker pantul (reflektor)," ujarnya.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Terkait masalah pasokan BBM di Pansela, BBPJN Jateng-DIY Kementerian PUPR juga sudah mengecek ketersedian SPBU di Pansela.
"Ada 4 SPBU yang besar dan beberapa SPBU mini. Tempat istirahat juga sudah kita survei banyak juga sekarang tempat kuliner dan wisata pantai dibuka," tutur Wida.
Secara umum total panjang Pansela di Jateng -DIY ada 332,91 km dan sampai September 2021 sudah terbangun 165,13 km di Jateng dan 92,81 km di DIY. “Sehingga masih tersisa untuk di Jateng itu 47,4 km dan di DIY 27,57 km.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Jadi secara progres gabungan 80% sudah terbangun dan sementara sisanya ada yang sedang dalam masa konstruksi,” kata Wida.
Meski masih ada sisa pekerjaan, ia memastikan tidak akan menjadi kendala bagi pemudik. "Kalau ada (yang belum tersambung) kegiatannya sifatnya tidak buntu. Kami akan alihkan dan sambungkan dengan jalan nasional dan kabupaten," jelas Wida.
Ia menjelaskan dari perbatasan Jawa Barat (Jabar), Jalur Pansela bisa diakses dari Patimuan Cilacap. "Cilacap sampai Kebumen pakai jalan nasional juga, lalu dari Kebumen masuk ke Jalan Kabupaten ke Tambakmulyo-Jladri ke arah Yogyakarta sudah tersambung semua," tutur Wida. [JP]