“Makanya kita selalu mendorong kepada BUJT untuk memerhatikan aspek keselamatan. Misalnya pemeliharaan rutin jalan, penerangan, rambu-rambu yang memadai, dan informasi-informasi bagi pengguna jalan," kata Endang Setyaningrum saat meninjau Tol Pekanbaru - Dumai, Jumat (7/10/2022).
Menurut Endang, pada tahun ini aspek beutifikasi juga menjadi indikator penilaian agar jalan tol maupun rest area terlihat lebih indah dan nyaman. "Jalan tol juga harus memiliki aspek hemat energi listrik, baik di jalan tolnya sendiri maupun di rest area, misalkan saja lampu-lampu bisa menggunakan tenaga matahari," tutur Endang.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Sementara Branch Manager PT Hutama Karya (Persero) Ruas Tol Pekanbaru - Dumai Indrajana mengatakan, sejak beroperasi pada tahun 2021, pihaknya juga terus melakukan pembenahan-pembenahan terhadap jalan tol, baik dari segi keamanan hingga pelayanan untuk pengendara.
“Tol Permai (Pekan Baru-Dumai) ini merupakan Tol Trans Sumatera terpanjang ketiga di Indonesia. Saat ini, kami telah memasang 260 titik CCTV Main Road dan 30 titik CCTV Gerbang Lajur Transaksi, Variable Message Sign (VMS), 7 unit genset serta Layanan Informasi Jalan Tol," kata Indrajana.
BUJT Tol Pekanbaru–Dumai PT Hutama Karya berkomitmen untuk menyelaraskan antara pengelolaan infrastruktur dengan kelestarian alam melalui penghijauan. Saat ini telah tertanam 7.500 pohon seperti Trambesi, Tabebuya, dan Pucuk Merah dari target 9.000 tanaman.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Tol Pekanbaru – Dumai membentang sepanjang 131 km yang terdiri dari 6 seksi yaitu, Seksi 1 ruas Pekanbaru - Minas (9,5 km), Seksi 2 ruas Minas - Kandis Selatan (24 km), Seksi 3 ruas Kandis Selatan - Kandis Utara (17 km), Seksi 4 Kandis Utara - Duri Selatan (26 km), Seksi 5 Duri Selatan - Duri Utara (28 km), Seksi 6 JC Duri Utara - Dumai (25 km). Jalan tol ini dibangun selama kurun waktu sekitar 3 tahun 9 bulan dengan nilai investasi sebesar Rp14 triliun.
Salah satu supir truk pengangkut logistik Rachman (42) mengaku sangat terbantu dengan adanya Tol Pekanbaru-Dumai. “Sebelum ada tol, dari Pekanbaru ke Dumai bisa ditempuh 7 jam lebih. Sekarang lewat tol hanya 2 jam saja," kata Rachman.
Sementara salah satu pedagang UMKM di rest area km 82+000 Aidir Akbar (40) mengatakan, meskipun rest area ini sifatnya masih sementara tetapi fasilitasnya sudah cukup memadai, misalnya toilet, mushola, dan tempat sampah. [JP]