Forjasida.id | PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi telah mengoperasikan 13 gardu induk dari 43 gardu induk proyek 35.000 megawatt (MW). Untuk 30 gardu induk lain dalam tahap pembangunan.
"5 lokasi gardu induk dalam tahap konstruksi. Kemudian 25 lokasi gardu induk telah masuk dalam tahap pra konstruksi. Pra konstruksi seperti persiapan dan penetapan lahan," ungkap Manager Perizinan dan Komunikasi PLN UIP Sulawesi, M Syukur Latif dilansir detikcom, Rabu (27/4/2022).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Selain itu, dari total 35 ruas transmisi yang akan dibangun, 13 ruas telah selesai dan sudah beroperasi. Sementara 9 ruas dalam tahap konstruksi dan 13 ruas sedang dalam tahap pra konstruksi.
"Sedangkan untuk pembangkit, 13 lokasi pembangunan dengan 2 pembangkit telah beroperasi, 4 pembangkit dalam tahap konstruksi dan 7 dalam tahap pra konstruksi," tambahnya.
Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) proyek 35.000 MW, PLN UIP Sulawesi diperintahkan membangun gardu induk dengan total kapasitas 1.840 Mega Volt Ampere (MVA), jaringan transmisi sepanjang 3.034,85 kilometer sirkuit (KMS) dan pembangkit sebesar 802 MW. Semua direncanakan beroperasi pada tahun 2030.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
PLN Anggarkan Program CSR Rp 1,4 M
Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi Nur Akhsin mengatakan PLN UIP Sulawesi mengalokasikan anggaran Rp 1,4 miliar untuk program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada tahun 2022. Program ini disusun sejak tahun 2021.
"Tahun 2021 kami menyalurkan bantuan TJSL sebesar Rp 1,3 miliar dan pada tahun 2022 mengalami peningkatan menjadi Rp 1,4 miliar," ujar Nur Akhsin.