Forjasida.id | Sejumlah upaya untuk meningkatkan produktivitas terminal peti kemas terus dilakukan PT Pelindo Terminal Petikemas atau SPTP.
Salah satunya melalui optimalisasi aset peralatan bongkar muat terminal peti kemas yang tersebar di seluruh terminal di wilayah Indonesia. Pemindahan peralatan dari satu terminal ke terminal lainnya menjadi salah satu langkah yang ditempuh oleh SPTP.
Baca Juga:
Tragis! 15 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kereta Api di Bangladesh
Corporate Secretary SPTP Widyaswendra mengatakan optimalisasi aset menjadi program unggulan perseroan pasca merger Pelindo.
Pemindahan peralatan diharapkan mampu mendukung kinerja bongkar muat terminal peti kemas di terminal yang memiliki pertumbuhan cukup tinggi.
Selain itu, optimalisasi aset menjadi cara Perseroan untuk dapat merencanakan kebutuhan investasi sesuai kebutuhan agar lebih maksimal.
Baca Juga:
Pengamat: Keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung Sudah Tepat
“Pemindahan peralatan juga menjadi upaya utilisasi peralatan bongkar muat, yang tentunya diselaraskan dengan infrastruktur dan tren ukuran kapal dan arus peti kemas yang terus meningkat,” katanya, Selasa (17/05).
Widyaswendra menyebut pemindahan peralatan bongkar muat yang saat ini sedang berjalan meliputi 2 unit Rubber Tyred Gantry Crane/RTG (alat bongkar muat peti kemas di lapangan penumpukan) dari TPK Makassar New Port (MNP), Makassar ke PT Kaltim Kariangau Terminal.
Selanjutnya 1 unit Quay Container Crane/QCC (alat bongkar muat peti kemas di dermaga) dari Pelabuhan Ternate ke PT Kaltim Kariangau Terminal. Pemindahan lainnya adalah 2 unit QCC dari PT Jakarta International Container Terminal (JICT) ke TPK MNP, Makassar.