“Kami juga mengevaluasi 62 bendungan yang baru selesai dan sedang dibangun. Berdasarkan hasil evaluasi, 30 bendungan harus dimodifikasi dengan menambahkan gate pada pelimpahnya, sedangkan 11 bendungan lain hanya memerlukan penyesuaian pada manual pengoperasiannya. Sisanya dirancang sebagai bendungan kering sehingga tidak diperlukan modifikasi,” ujar Menteri Basuki.
Ketua HELP Dr. Han Seung-soo yang juga mantan Perdana Menteri Republik Korea juga berharap bahwa hasil pertemuan ini akan membawa solusi dan aksi konkrit bagi permasalahan bencana air di dunia.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
“Hari ini kita akan mendiskusikan solusi konkrit atas bencana air akibat perubahan iklim yang terjadi secara global. Saya berharap para pemimpin dan ahli yang hadir disini datang membawa solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut,” tandas Han Seung-soo.
The 20th Meeting of The High-Level Experts and Leaders Panel on Water and Disasters (HELP) membahas secara rinci mengenai aspek sosial, ekonomi dan teknis di sektor air dan bencana.
Sementara itu, kegiatan akan dilanjutkan dengan The G20 High Level Experts and Leaders Panel (HELP) Special Event pada Jumat (11/10/22) yang akan fokus pada dialog kebijakan kolektif di bidang air dan bencana. [JP]