Lebih lanjut, Cahyadi menerangkan, ada beberapa kegiatan yang masih berlangsung sampai Nataru nanti, salah satunya adalah kegiatan penggantian jembatan Callender Hamilton (CH). Ada 38 unit jembatan di Jawa, yang sedang dalam proses pelaksanaan konstruksi.
“Memang ada beberapa yang mengganggu dan mengurangi kapasitas jalan kita sehingga menimbulkan antrian yang cukup panjang diantaranya di Jawa Tengah ini ada Jembatan CH Juana. Namun nanti pada saat arus Nataru akan kita siapkan jalur-jalur detour / Jalur pengganti nya,” sebut Cahyadi, “kemudian kita siapkan penambahan kapasitas di bahu jalan, sehingga kita usahakan pembangunan Jembatan CH Juana ini tidak terlalu mengganggu arus Nataru kita,”tambahnya.
Baca Juga:
Korlantas Polri akan Lakukan Rekayasa Lalu Lintas pada Arus Mudik Lebaran 2023
Karena ini musim hujan, beberapa tempat yang terjadi longsoran seperti arah ke Wonosari sedang ditangani. Sedangkan longsor-longsor lain Cilacap, Purwokerto dan perbatasan Jawa Barat sudah telah tertangani. Ditjen Bina Marga akan menyiapkan alat berat (Disaster Relief Unit/DRU), untuk antisipasi jika terjadi bencana alam seperti longsor, gempa dan lain sebagainya.
Jalur Pansela bisa menjadi alternatif apabila jalur-jalur lainnya dalam kondisi yang cukup padat. Tetapi Cahyadi menyarankan untuk melintas di waktu siang hari karena penerangannya cukup, tetapi untuk malam hari, Dia menilai pengendara tetap melintas melalui jalur Pantura maupun jalan tol. [JP]