Penyaluran Kredit Perumahan merupakan fokus bisnis dan masih merupakan proporsi terbesar atas total kredit yang disalurkan BTN kepada nasabahnya. Adapun kredit perumahan yang disalurkan BTN hingga akhir Maret 2022 telah mencapai Rp 248,57 triliun.
Capaian atas jumlah penyaluran Kredit tersebut masih didominasi oleh penyaluran KPR Subsidi yang pada Triwulan I tahun 2022 dapat terealisasi hingga sebesar Rp 134,04 triliun tumbuh 9,01% secara year-on-year (yoy). Sedangkan KPR Non Subsidi pada Triwulan I tahun 2022 juga mengalami pertumbuhan menjadi Rp84,28 triliun atau 5,16% yoy.
Baca Juga:
Bank DKI dan KOPKARTRANS Kolaborasi Manfaatkan Produk dan Layanan
“Kedepannya kami di Kementerian BUMN berharap BTN dapat terus mengembangkan layanan digital banking yang dapat memudahkan dan meningkatkan kinerja perusahaan dalam menyalurkan KPR secara berkesinambungan, khususnya dalam penyaluran KPR Millenial”, ucap Asisten Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN Muhammad Khoerur Roziqin.
Menindak lanjuti arahan tersebut, BTN saat ini tengah mengembangkan layanan digital banking bernama BTN Properti, BTN Property for Developer, Smart Residence dan digital channel lainnya. Pengembangan BTN Properti tersebut salah satu tujuan utamanya adalah mendukung BTN dalam memberikan kemudahan pelayanan dan akses bagi Millenial dalam mengajukan KPR.
Pengembangan kanal digital atau digital channel tersebut juga merupakan upaya Bank BTN membangun digital mortgage ecosystem diharapkan dapat one stop solution untuk melakukan segala transaksi terkait properti.
Baca Juga:
Dunia Dibalik Jeruji, Penggeledahan Kamar Hunian di Lapas Kelas IIA Sibolga
Bank BTN juga akan mengembangkan super app, yang akan menjadi aplikasi terintergrasi yang memudahkan pelayanan ke nasabah dari menabung sehingga ke depannya selain dapat digunakan untuk mengajukan KPR, digital channel tersebut juga diharapkan dapat menarik masyarakat untuk menyimpan dananya di BTN.
Dengan tertariknya masyarakat dalam menyimpan dananya, baik dalam bentuk tabungan, giro secara langsung dapat meningkatkan komposisi Dana Murah atau sering juga disebut dengan rasio Current Account Savings Account (CASA) pada BTN.
Dengan demikian, ke depannya tingkat likuiditas BTN akan lebih dapat berkesinambungan, sehingga mampu untuk menyalurkan lebih banyak pembiayaan KPR kepada masyarakat khususnya kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan Kaum Millenial. [JP]