Basuki bilang sejauh ini kontrak masih dilakukan dengan perusahaan asal Indonesia, belum ada perusahaan asing yang masuk. Pendanaan pun masih akan dilakukan lewat APBN, karena pembangunan yang akan dilakukan baru berupa infrastruktur dasar.
"Kalau yang kami kerjakan dengan APBN. Karena ini infrastruktur dasar semua. Mungkin nanti kalau ada rumah sakit, universitas itu bisa investasi," ujar Basuki.
Baca Juga:
Kordinasi dan Pengawasan Jadi Kunci Percepatan Pembangunan IKN, MARTABAT Prabowo-Gibran Ajak Seluruh Elemen Dukung Otorita IKN
"Ini (kontraktor) nasional semua. Kalau asing selama ini belum ada yang mau, semua Indonesia semua," lanjutnya.
Kompleks Permukiman 200.000 Pekerja IKN
Di bulan Agustus pun akan ada pembangunan hunian para pekerja di IKN. Basuki bilang akan ada 200.000 orang pekerja konstruksi di IKN.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Minta Seluruh Elemen Masyarakat Dukung Rencana Presiden Deklarasi IKN Jadi Ibu Kota Negara Tahun 2028
"Jadi Agustus juga kita bikin hunian para pekerja, jadi kita tidak ingin para pekerja, karena banyak mungkin sampai 200.000-an pekerja konstruksi, jangan sampai mereka bikin bedeng sendiri," ungkap Basuki.
Pembuatan kompleks hunian pekerja ini juga dilakukan untuk membuat kedisiplinan para pekerja proyek IKN. Dengan begitu pun, proyek bisa berjalan dengan lebih efektif.
"Kita siapkan rumah-rumah untuk para pekerja konstruksi itu, dapur umumnya. Jadi nanti ada kedisplinan. Jam 7 dia berangkat, jam 12 dijemput terus istirahat makan, jam 1 berangkat lagi. Walaupun itu bukan baru tapi cara baru di dunia konstruksi," ungkap Basuki. [JP]