Forjasida.id | Sektor properti mulai mengalami kemunduran akibat pandemi Covid-19. Bahkan saat ini banyak kondominium hingga apartemen yang kosong tanpa penghuni. Fenomena ini biasa disebut apartemen 'hantu'.
Perusahaan properti, Knight Frank Indonesia mengungkap ada 9.818 unit hunian seperti kondominium di central business district (CBD) belum terjual.
Baca Juga:
Polisi Sebut Sindikat Judol Apartemen Jakbar Tergabung Jaringan Kamboja
"Secara kumulasi akan bergabung dengan pasokan baru yang akan hadir di tahun ini dan 3 tahun ke depan," ungkap Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat seperti dilansir detikcom, Kamis (10/2/2022).
Harga dari hunian kondominium juga mengalami kemerosotan, rerata harga kondominium di central business district (CBD) Jakarta mengalami pelemahan hingga -5,1%.
"Pelemahan terjadi pada submarket CBD. Jadi untuk kondominium kami coba menganalisanya menjadi submarket prime CBD dan Non CBD. Harga unit baru 0,6% relatif lebih sedikit," jelasnya.
Baca Juga:
Motif Penyekapan Wanita di Apartemen Jakpus: Pelaku Kecewa Open BO Minta Tambah Uang
Sementara tingkat hunian untuk sewa apartemen menurun hingga menjadi 58,4%. Penurunan itu seiring dengan tidak bertambahnya pasokan unit apartemen sewa, angkanya masih stagnan 8.919 unit.
Untuk harga, terkoreksi cukup jauh dibandingkan kondominium. Harga sewa apartemen menurun -1% hingga -12%.
"Rerata harga sewa apartemen ini masih di bawah tekanan. Rerata pertumbuhan harga sektor apartemen CBD Jakarta memang cenderung melemah," ungkapnya.