Berkatnews.id | Ini harus jadi perhatian petani khususnya yang banyak berkecimpung pada tanaman padi. Untuk mendapatkan hasil terbaik pemupukan jangan hanya mengandalkan urea saja namun harus dikolaborasikan dengan pupuk organik.
Itulah sari pati hasil Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) dan Praktek Kuliah Lapangan (PKL) tim dosen Faperta Unsrat di Desa Manembo, Kecamatan Langowan Selatan tanggal 9 April 2022 lalu.
Baca Juga:
Gerakkan Tani Pro Organik: Meningkatkan Hasil Panen dan Mengurangi Ketergantungan Petani di Kalbar
“Penggunaan urea yang tinggi akan menyebabkan bulir tanaman padi kosong jika tidak diimbangi dengan pupuk organik,” kata Ir Ronny Nangoy MS, salah satu Dosen Faperta Unsrat sebagai narasumber dalam pembahasan pemanfaatan pupuk pada pengelolaan padi.
Oleh karena itu menurut Nangoy yang didampingi Dosen Faperta Ir. Jenny Rondonuwu, MSi dan Wiesje Kumolontang, SP, MSi., sebagai tim dosen spesifikasi kesuburan tanah, hal itu harus diperhatikan betul agar benar-benar mendapatkan hasil terbaik.
“Ini akan berimbas pada hasil nanti saat akan dipanen atau pada tahap produksi,” kata Nangoy menambahkan.
Baca Juga:
Petani di Bojonegoro Mulai Beralih Pupuk Organik
Kesuburan Tanah untuk tanman padi yang dalam bahasa latin Oryza sativa menjadi objek pembahasan PPM dan PKL.
“Dengan menggunakan pupuk organik yang adalah pupuk ramah lingkungan, yang tersedia di pasaran dan bisa juga dibuat sendiri dari kotoran hewan,” kata Nangoy.
Selain dari Faperta, dari instansi seperti BP3K Langowan juga hadir dan anggota Kelompok tani Eben Haezer Manembo Pimpinan PokTan James Rumawir dan Roni Tuju. [jat]