Berkatnews.id | Pemerintah memastikan akan terus berkoordinasi untuk menjaga ketahanan pangan dan ketersediaan pupuk bagi para petani. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, menjaga ketahanan pangan hingga energi merupakan langkah pemerintah untuk merespons kenaikan harga komoditas yang menyebabkan tingginya laju inflasi global.
“Juga disampaikan untuk mulai terus ditingkatkan langkah-langkah koordinasi di bidang ketahanan pangan. Seperti bagaimana kita pembukaan lahan, irigasi, ketersediaan pupuk, juga bibit untuk barang-barang yang sebetulnya bisa tumbuh di Indonesia,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kompleks Istana Presiden, Selasa (5/4).
Baca Juga:
Bersama Timpora Kantor Imigrasi, Pemerintah Kota Bekasi Siap Awasi Pergerakan Warga Asing
Ia menyebutkan, saat ini dunia tengah menghadapi situasi yang tak mudah. Alhasil, bidang pangan dan energi perlu mendapatkan perhatian lebih dari negara.
“Semua negara di dunia sedang menghadapi situasi yang tidak mudah oleh karena itu ketahanan pangan dan ketahanan energi menjadi salah satu hal yang perlu ditingkatkan,” katanya.
Ia merinci, di sektor ketahanan pangan, pemerintah diminta untuk memperhatikan komoditas yang bisa dikembangkan dalam waktu cepat, seperti padi, jagung, dan kedelai.
Baca Juga:
Menko Marves Sebut Prabowo Umumkan Susunan Kabinet 21 Oktober
Untuk ketersediaan pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan jumlah stok pupuk aman bagi petani. Hingga 10 April 2022, jumlah stok pupuk subsidi masih ada 828.393 ton, sementara pupuk nonsubsidi sebanyak 665.467 ton. Dengan begitu, jumlah stok pupuk mencapai 1,49 juta ton.
SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan, jumlah stok pupuk subsidi hingga kemarin masih cukup untuk memenuhi alokasi pupuk subsidi petani selama empat pekan ke depan atau satu bulan.
"Ketentuan minimum stok pupuk bersubsidi sebanyak 314.120 ton, sementara jumlah stok pupuk subsidi 828.393 ton atau setara 214 persen dari ketentuan minimum, dan ini berarti cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama 4 pekan ke depan," kata Wijaya.
Transformasi SDM
Dia melanjutkan, Pupuk Indonesia terus melakukan transformasi di segala ini, termasuk di bidang SDM, untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat maupun petani.
Direktur SDM, Tata Kelola, dan Manajemen Risiko Pupuk Indonesia, Tina T Kemala Intan, menyebutkan bahwa perusahaan memiliki tiga strategi untuk mewujudkan perusahaan dengan world class human capital.
Pertama, memperkuat organisasi melalui strategi talent yang lebih baik dengan sistem rotasi. Kedua, memperkuat talent sourcing, diversity, engagement, dan afiliasi kepada Pupuk Indonesia. Ketiga, menciptakan kultur yang kolaboratif dan high performing.
“Untuk mendukung upaya tersebut,saat ini kami sedang mengembangkan Human Capital Information System atau HCIS. Dengan sistem ini, pengelolaan human capital di seluruh Pupuk Indonesia grup dapat termonitor dengan baik karena saling terintegrasi,” ujar Tina.
Lebih lanjut Tina menyebutkan bahwa tujuan lain dari HCIS adalah agar proses bisnis bidang human capital dapat berkontribusi maksimal terhadap pencapaian sasaran perusahaan.
Saat ini, anggota holding Pupuk Indonesia telah memiliki sistem pengelolaan human capital masing-masing. Sistem ini telah memiliki sejumlah modul seperti manajemen organisasi, administrasi, waktu dan perjalanan, dan sebagainya.
Namun sistem tersebut belum mencakup modul penting lainnya seperti talent acquisition, training management, career development, talent development, talent mobility, succession management, dan sebagainya.
Untuk itu, penerapan aplikasi HCIS ini diharapkan dapat mengintegrasikan sistem pengelolaan talenta di Pupuk Indonesia grup secara lebih komprehensif.
Dengan single platform tersebut, Pupuk Indonesia akan memiliki sistem SDM berbasis manajemen talenta dan kinerja.Salah satu manfaatnya adalah mempermudah perpindahan talenta antar perusahaan di Pupuk Indonesia grup.
Baik dari holding ke anak perusahaan atau sebaliknya, hingga perpindahan talenta di antara anak perusahaan (talent sourcing dan diversity). Sehingga sistem ini akan membuat peta karier talenta menjadi lebih luas. Selain tentunya dapat meningkatkan sinergi atau engagement di lingkup Pupuk Indonesia grup.
“Selain peluang karier diperluas, karena sekarang peta karier karyawan tidak lagi hanya di satu perusahaan, tetapi bisa berkarier lintas perusahaan di seluruh Pupuk Indonesia grup,” tambahnya. [jat]