Berkatnews.id | PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus mendorong peningkatan pendapatan di seluruh lini bisnisnya. Pada segmen bisnis on-demand, perusahaan ekosistem digital terbesar di Indonesia ini baru saja meluncurkan fitur Mode Hemat di GoFood yang diyakini bakal memperluas basis konsumen serta meningkatkan loyalitas konsumen yang ada.
Equity Research Analyst PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Farras Farhan, menilai positif inovasi GOTO melalui fitur Mode Hemat di GoFood yang membebaskan biaya pengiriman (ongkir) kepada pelanggan. Sebab dalam layanan online food delivery (OFD) ongkir menjadi salah satu pertimbangan utama konsumen.
Baca Juga:
Fasilitasi Transportasi Dinas Karyawan, PLN Gandeng Pihak GoTo
”Menurut kami layanan (Mode Hemat) GoFood tersebut sudah baik. Saat ini GOTO sudah jadi penguasa pasar. Dengan meluncurkan layanan itu maka mereka ingin memperluas target pasar dan memperkuat segment pasar ini,” ungkapnya, kepada wartawan.
Kepemimpinan GoFood di layanan OFD nasional ini, menurut Survey Report JAKPAT berjudul The Habit of OFD yang dirilis Juli 2022 mencatat sebesar 61 persen.
Sebanyak itu lah responden yang menggunakan aplikasi GoFood di tiga bulan terakhir diikuti ShopeeFood (55 persen), GrabFood (43 persen), dan TravelokaEats (7 persen).
Baca Juga:
Fasilitasi Transportasi Dinas Karyawan, PLN Gandeng Pihak GoTo
Secara umum, sebesar 39 persen responden menggunakan GoFood sebagai layanan OFD yang paling sering dipilih konsumen diikuti ShopeeFood (38 persen), GrabFood (22 persen), dan TravelokaEats (1 persen).
Meski sudah jadi market leader, kata Farras, GOTO terlihat sedang mendorong lebih banyak transaksi di GoFood bersamaan dengan dalam rangka mendorong segmen bisnis lainnya. Hal ini terindikasi dari berbagai strategi yang sudah diluncurkan, salah satunya menghadirkan GoFood di Tokopedia.
”Memang segmen on-demand ini growthnya tinggi tapi tidak sekencang e-Commerce (Tokopedia) dan Fintech (GoTo Financial) pertumbuhannya. Maka dihadirkan berbagai inovasi dan yang terbaru Mode Hemat ini,” terusnya.
Farras juga melihat potensi besar lain dari strategi GOTO melalui peluncuran layanan Tokopedia PLUS dan GoPayLater Cicil sebagai sumber baru tambahan pendapatan Perseroan.
Mode Hemat di GoFood melengkapinya. ”Kalau layanan baru ini berhasil maka bisa membuka peluang bisnis lain,” Farras meyakinkan.
Khusus untuk layanan Mode Hemat di GoFood, menurutnya, berpotensi menambah transaksi dan konsumen baru. ”Sektor on-demand pertumbuhannya masih tinggi dan mereka dapat memonetisasi itu dari layanan baru ini,” imbuhnya.
Merujuk laporan keuangan kuartal 1 2022, GOTO melaporkan peningkatan 58% pendapatan bruto dan peningkatan 44% Gross Transaction Value (GTV) di segmen on-demand services dibandingkan dengan kuartal 1 2021 (Year-on-Year/YoY).
Farras menilai bahwa segmen bisnis on-demand yang dimotori oleh platform Gojek merupakan paling profitable sejauh ini.
”Dari GTV memang juga porsi on-demand masih tinggi. Tapi saya melihat dari e-Commerce dan finansial belum ke-unlock potensi pertumbuhannya jadi masih bisa di-drive untuk naik lagi,” ujar Farras yang masih menetapkan target price saham GOTO sebesar Rp420 per saham.
Citi Research yang dirilis Citigroup Sekuritas Indonesia (CSI) melaporkan bahwa segmen bisnis on-demand GOTO yang dimotori Gojek sudah hampir mencapai titik impas (break-even) dengan level take rate (tingkat pengambilan) sekitar 20%.
Secara umum, segmen bisnis on-demand GOTO terbagi dalam jasa layanan pengiriman makanan, mobilitas (transportasi), dan logistik.
”Melalui nilai tambah yang lebih tinggi bagi konsumen dan mitra pengemudi, GOTO berharap dapat meningkatkan potensi monetisasi dan menumbuhkan GTV-nya,” ungkap riset ini.
Seperti diketahui, pada 1 September 2022 GOTO mengumumkan inovasi baru berupa fitur Mode Hemat di layanan pesan-antar makanan online GoFood.
Fitur ini menjadi jawaban atas kebutuhan pelanggan untuk memesan makanan dengan cara yang lebih ramah di kantong, yaitu opsi gratis ongkos kirim (ongkir).
Direktur/Head of Food and Indonesia Sales & Ops GOTO, Catherine Hindra Sutjahyo, mengatakan Mode Hemat memberikan opsi yang lebih ekonomis bagi pelanggan dalam bentuk bebas ongkir, dengan tambahan waktu pengiriman hingga 15 menit.
”Fitur Mode Hemat ini melengkapi fitur Reguler dengan ongkos kirim dan waktu pengantaran yang lebih cepat sehingga pelanggan GoFood dapat memilih layanan yang sesuai dengan kebutuhan. Pelanggan dapat memilih fitur Reguler atau Mode Hemat di setiap pemesanan.”
Kehadiran fitur baru ini juga untuk mendukung perubahan gaya hidup masyarakat yang kian mengandalkan layanan OFD sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan data riset e-conomy SEA 2021, terbatasnya kegiatan fisik di luar selama pandemi berdampak pada meningkatnya penggunaan layanan digital masyarakat Indonesia, hingga rata-rata 3,6 kali lipat. [jat]