Berkatnews.id | Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan bahwa fosfat bahan baku NPK saat ini aman.
PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Yordania, yaitu Jordan Phospate Mines Co. Plc (JPMC) untuk memastikan stabilisasi pasokan fosfat atau bahan baku pupuk di Indonesia.
Baca Juga:
Tegas! Mentan Amran Copot Jabatan Pegawai Kementan karena Korupsi
Kesepakatan antara Pupuk Indonesia dengan JPMC tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, dan Chairman JPMC, Mohammad Thneibat serta disaksikan oleh Mentan dan Dirjen Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian, Ali Jamil di Vienna, Austria, Selasa, 31 Mei 2022.
“Dukungan stabilitas pasokan pupuk Indonesia ini juga nantinya berdampak baik pada program ketahanan pangan nasional,” ujar Mentan saat kunjungan kerja ke Vienna, Austria bertepatan dengan acara IFA Annual Conference yang diikuti oleh banyak industri pupuk dunia.
Mentan menuturkan, fosfat maupun kalium (KCl), merupakan bahan baku yang memang tidak tersedia dan tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Keduanya merupakan barang tambang yang terdapat di luar negeri.
Baca Juga:
Mentan Amran Ajak Petani Bone Revolusi Pertanian
Salah satu pemasok besar bahan baku tersebut adalah Rusia yang saat ini sedang perang dengan Ukraina dan menyatakan untuk moratorium ekspor.
Karena itu, kata Mentan, kerja sama antara Pupuk Indonesia dengan JPMC diharapkan dapat mengamankan ketersediaan bahan baku pupuk dalam negeri dan memenuhi kebutuhan pupuk nasional di tengah ketidakpastian global sebagai dampak dari perang Rusia dengan Ukraina.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Menteri Pertanian dalam upaya mengamankan pasokan bahan baku ini.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan Kementan untuk menjaga pemenuhan kebutuhan pupuk dalam negeri,” ujarnya.
Perlu diketahui, kerja sama stabilisasi pasokan pupuk untuk Indonesia ini juga akan mendorong kesempatan dan kolaborasi dalam tiga bidang strategis.
Pertama, program jangka pendek untuk menjamin pasokan fosfat dari JPMC kepada Pupuk Indonesia untuk menstabilkan pasokan pupuk dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kedua, program jangka menengah dengan mendorong JPMC untuk menyiapkan skema harga yang disepakati untuk menjaga keberlanjutan pasokan bahan baku pupuk untuk Pupuk Indonesia.
Ketiga adalah program jangka panjang untuk menjalin kerja sama lebih besar lagi, yaitu joint venture industri pupuk di Indonesia.
Mentan juga berupaya menjaga pasokan bahan baku pupuk lainnya, terutama unsur “K” (Potash), dengan cara menemui CEO Eurochem dari Swiss sebagai pemasok KCl dunia.
Selain itu, PT Pupuk Indonesia juga bertemu dengan pemasok KCl dunia lainnya seperti Canpotex, Arab Potash Company dan Uralkali untuk mendapatkan jaminan pasokan bahan baku KCl (Potash) ke PT Pupuk Indonesia sehingga ketersediaan pupuk NPK nasional dapat terjamin. [jat]