Berkatnews.id | Setelah lebih dari dua bulan harga jual cabai rawit merah atau sret di Pasar Wonogiri naik hingga semapat capai Rp100.000/kg, saat ini harga cabai turun menjadi Rp30.000/kg.
Penurunan harga jual cabai sret ini membuat pedagang dan konsumen senang, terlebih mereka para pelaku usaha kuliner. Daya beli masyarakat terhadap cabai rawit pun kembali naik.
Baca Juga:
Pasar Senen Blok VI Dibangun, Perumda Pasar Jaya Minta Pedagang Setor Bukti Keseriusan
Pedagang aneka pangan, Karsi, menyampaikan harga jual cabai sret mulai menunjukkan sejak awal Agustus 2022.
Bulan sebelumnya, harga cabai pernah mencapai Rp100.000/kg pada pertengahan Juli 2022 lalu.
Sementara pada awal Agustus, harga cabai sret sudah turun menjadi Rp60.000/kg. Sejak saat itu, harga cabai sret terus menunjukkan tren penurunan hingga saat ini, yaitu Rp30.000/kg.
Baca Juga:
Pembangunan Pasar Senen Blok VI Mangkrak, Lahan Beralih Fungsi Jadi Hutan Rimba
“Sebenarnya sekitar akhir Juli itu sudah turun tapi kadang naik lagi. Nah waktu masuk Agustus, harga jual cabai sret turun secara bertahap turun sampai sekarang ini,” kata Karsi, Jumat (26/8/2022).
Dia menceritakan, saat harga cabai sedang tinggi-tingginya, para konsumen tidak banyak yang membeli sampai ½ kg.
Banyak di antara mereka yang hanya membeli 15-20 biji atau setara setengah ons cabai sret.
Sementara konsumen yang juga sebagai pelaku usaha kuliner, sempat menyiasatinya dengan membeli jenis cabai lain yang lebih murah, misalnya cabai rawit putih.
“Walaupun harga cabai sret belum benar-benar kembali ke harga normal, yaitu Rp25.000/kg, tapi konsumen sudah mau beli cabai srer dalam jumlah banyak, rata-rata sekitar 1 kg. Semoga harganya bisa turun lagi,” kata dia yang biasa menyediakan cabai sret 30 kg/hari itu.
Pedagang berbagai pangan lain, Suwarni, menyampaikan tidak jauh berbeda. Menurutnya, penurunan harga jual cabai sret membuat para pelanggannya tidak lagi memprotes senang.
Ketika harga cabai sret sedang tinggi, tidak jarang pelanggannya memprotes kenaikan harga tersebut karena dinilai memberatkan.
Apalagi banyak di antara pelanggan dia merupakan para pelaku usaha kuliner yang banyak membutuhkan cabai sret.
“Kalau tidak salah, harga cabai sret turun sejak dua pekan terakhir. Pokoknya Agustus itu sudah turun terus tapi bertahap sedikit demi sedikit. Cabai memang begitu, kenaikam harganya cepet tapi turunnya lambat,” kata Suwarni.
Pedagang pangan lain, Kusmiyati, menyebutkan selain cabai sret, jenis cabai lain seperti cabai rawit putih dan cabai keriting merah juga turun. Harga kedua cabai itu masing-masing senilai Rp25.000/kg dan Rp50.000/kg.
Sementara itu, pedagang aneka makanan di Giritirto, Wiwin kini sudah kembali menggunakan cabai sret untuk berbagai olahan makanan termasuk untuk membuat sambal. Ketika harga cabai sret tinggi, ia mengaku harus menggunakan cabai rawit putih agar tidak rugi.
“Iya alhamdulillah sudah turun. Sekarang sudah bisa pakai cabai sret lagi untuk buat sambal. Tapi ini malah gantian telur ayam yang lagi naik,” ucap Wiwin di warungnya di Giritirto, Sabtu (27/8/2022). [jat]