Berkatnews.id | Gempa dengan kekuatan magnitudo 3,2 mengguncang wilayah Kabupaten Karangasem, Bali, pada Sabtu (18/12) pukul 06.59 Wita.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa dua kali mengguncang Karangasem.
Baca Juga:
Normal Fault Kerak Bumi Picu Gempa 5,4 M di Sanana Maluku Utara
"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi pertama berkekuatan M 3,2," kata Agus Wahyu Raharjo selaku Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar.
Titik gempa berada pada koordinat 8,29° LS; 115,65° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 15 kilometer timur laut Karangasem, Bali, pada kedalaman 10 kilometer.
Gempa bumi kedua terjadi pada pukul 07.56 Wita berkekuatan M 3,2. Titik gempa terletak pada koordinat 8,29° LS; 115,62° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 12 km timur laut Karangasem, Bali pada kedalaman 14 km.
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
Agus mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Kemudian, untuk dampak gempa bumi pertama berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Kecamatan Abang, Bebandem, Selat dan Kubu di Kabupaten Karangasem.
"Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Gempa bumi kedua dirasakan di wilayah Abang, Karangasem, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ujar dia.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
"Gempa bumi susulan, hingga pukul 08.17 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," ujarnya.
Agus mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Selain itu, agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangungan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tutup dia. [jat]