Berkatnews.id | Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memperkirakan terdapat sebanyak 79 juta orang di seluruh Indonesia bakal mudik saat libur Lebaran Idulfitri 1443 Hijriah tahun ini.
Hal itu berdasarkan data survei Kementerian Perhubungan yang menunjukkan jumlah pemudik mencapai 79 juta bila tanpa syarat atau cukup dengan vaksin dosis kedua.
Baca Juga:
Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Serukan Upaya Pencegahan Pornografi Secara Komprehensif dan Terpadu
"Jika tanpa syarat atau cukup dengan vaksin dosis kedua, diperkirakan akan ada 79 juta warga yang melakukan perjalanan mudik," kata Muhadjir dalam keterangan resminya dikutip Selasa (29/3).
"Kalau ada kemudahan lain, misal ada mudik bersama, nah peluangnya mendekati 100 juta (pemudik)," ujarnya menambahkan.
Muhadjir mengatakan pelambatan ekonomi pada Lebaran tahun lalu bisa diperbaiki selama Ramadan tahun ini.
Baca Juga:
Jokowi Akan Buka PON XXI Aceh-Sumut, Tarian Kolosal Malahayati Siap Pukau Penonton
"Maka dari itu, jika kita betul-betul menyiapkan ibadah Ramadan dengan baik, otomatis kelambatan ekonomi kemarin akan bisa ditebus pada masa lebaran ini," ujarnya.
Muhadjir menilai Ramadan bisa menjadi momentum untuk terus menekan angka kasus Covid-19 dan memacu peningkatan ekonomi di Indonesia.
Ia optimistis ibadah Ramadan tahun ini dapat dilaksanakan lebih khidmat dan leluasa karena situasi pandemi Covid-19 mulai melandai.
"Tentunya, jika aturan ibadah Ramadan dan pelaksanaan mudik dipersiapkan dengan baik," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah memprediksi puncak arus mudik Lebaran tahun ini akan terjadi pada 28 April 2022 mendatang. Sementara untuk puncak arus balik Lebaran 2022 diperkirakan terjadi pada 8 Mei.
Pemerintah berencana menjadikan vaksinasi Covid-19 dosis lanjutan atau booster sebagai syarat perjalanan mudik Lebaran tahun ini. Pemberlakuan syarat tersebut masih menunggu surat edaran Satgas Covid-19.[jat]