Anugerahnews.id | Usai menempuh penerbangan selama tiga jam dari Beijing, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana tiba di Bandar Udara Haneda, Tokyo, Jepang, pada Rabu (27/7) pukul 00.30 waktu setempat.
Turun dari pesawat Garuda Indonesia GIA-1, Presiden Joko Widodo disambut oleh Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Miyake Shingo, Dubes Jepang untuk RI Kanasugi Kenji, dan Dubes RI Tokyo Heri Akhmadi.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Jokowi dan Iriana kemudian menuju hotel tempatnya menginap di Tokyo dan melanjutkan kunjungan kerjanya di pagi hari.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan ke Tokyo yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Sejak Senin (25/7), Presiden Jokowi memulai rangkaian kunjungan luar negeri ke tiga negara di kawasan Asia Timur yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan yang merupakan mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi. Ketiga negara tersebut juga merupakan mitra penting ASEAN sekaligus mitra penting dalam konteks G20.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Presiden Jokowi akan bertemu dengan pemimpin dari ketiga negara untuk membahas sejumlah isu mulai dari isu global hingga kerjasama di sejumlah bidang termasuk kerjasama perdagangan, investasi, kesehatan, infrastruktur hingga perikanan.
Presiden Jokowi telah bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Villa 14, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Selasa (26/7). Pertemuan bilateral melahirkan tujuh kesepakatan kerjasama kedua negara di beberapa bidang.
Dari pertemuan hari ini, tujuh kesepakatan yang ditandatangani yakni:
1. Pembaruan MoU Sinergi Poros Maritim Dunia dan Belt Road Initiative
2. MoU Kerjasama Pengembangan dan Penelitian Vaksin dan Genomika
3. MoU mengenai Pembangunan Hijau
4. Pengaturan Kerjasama Kelautan
5. Protokol mengenai ekspor nanas Indonesia
6. Pengaturan Kerjasama Pertukaran Informasi dan Penegakan Pelanggaran Kepabeanan
7. Rencana Aksi Kerjasama Pengembangan Kapasitas Keamanan Siber dan Teknologi.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan nilai perdagangan Indonesia dengan Tiongkok mencapai US$109,99 miliar atau setara Rp1,57 kuadriliun (dengan kurs Rp1.4300 per dolar Amerika Serikat) pada 2021.
Nilai perdagangan kedua negara tersebut tumbuh 54,02% dibanding tahun sebelumnya hanya US$71,41 miliar. Nilai tersebut juga merupakan yang terbesar dalam 15 tahun terakhir. [jat]