Anugerahnews.id | Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki untuk mulai memproduksi minyak goreng merah.
Menurut Teten, minyak goreng jenis ini lebih sehat dibandingkan minyak makan reguler yang dijual umum.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Minyak makan merah ini sudah diketahui sehat kandungan proteinnya, tinggi kandungan Vitamin A-nya. Malaysia sudah memproduksi dan diekspor ke Cina untuk mengatasi kekurangan Vitamin A," ujar Teten Marduki di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 18 Juli 2022.
Teten menjelaskan, saat ini sudah ada industri dalam negeri yang memproduksi minyak merah. Namun, produksi minyak jenis ini belum umum.
Sehingga, Presiden Jokowi meminta Teten memasarkan produk minyak merah dengan cara piloting alias masa percobaan di Kalimantan dan Sumatra pada Agustus 2022.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Adapun alasan Jokowi menginginkan minyak makan merah berbasis koperasi, karena 35 persen produksi sawit atau CPO berasal dari petani mandiri.
"Saya kira ini juga solusi bagi distribusi minyak makan untuk suplai minyak makan ke masyarakat," kata Teten.
Teten mengatakan rencana pembuatan pabrik minyak goreng merah ini sudah masuk dalam tahap detail engineering design atau DED.
Teten mengatakan pihaknya juga masih akan membahas pihak swasta atau BUMN yang bakal menggarap pembangunan pabrik minyak makan merah ini.
Mengenai harga jual ke masyarakat, Teten mengatakan minyak goreng merah bisa lebih murah dibandingkan minyak makan reguler.
Sebab, proses pengolahan buah sawit hingga menjadi minyak makan merah lebih sederhana. Selain itu, minyak makan merah juga kaya akan vitamin A karena tidak dilakukan proses bleaching.
"Target kami memproduksi 10 ton per hari, itu butuh sawitnya sekitar 50 ton per hari atau 1.000 hektar. Jadi setiap seribu hektar itu akan ada ini, pabrik ini" kata Teten. [jat]