Anugerahnews.id | Presiden Republik indonesia Joko Widodo atau jokowi meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang Hadi Tjahjanto serius memberantas mafia tanah sebab menyulitkan masyarakat yang mengurus sertifikat. Kepala negara meminta Hadi langsung menggebuk mafia tanah jika memang ditemukan.
“Kalau masih ada mafia yang main-main silakan detik itu juga gebuk. Ini meruwetkan ngurus sertifikat. Tidak bisa kita biarkan rakyat tidak dilayani urus sertifikat, setuju enggak?” kata Jokowi saat menyerahkan sertifikat tanah untuk rakyat di Gelora Delta, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin, 22 Agustus 2022.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Kendati demikian, Jokowi tak merinci mafia tanah yang dia maksud. Tapi di lapangan, berbagai kasus yang diduga berkaitan dengan mafia tanah terus terjadi.
Terbaru ada perusahaan negara, PT Perkebunan Nusantara atau PTPN VIII yang jengkel terhadap okupansi ilegal yang terus terjadi di lahan mereka di wilayah Puncak, Bogor, Jawa Barat. Perusahaan pun berniat melaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
PTPN menyatakan sudah sejak lama pihak okupan ilegal atau mafia tanah diberi kesempatan penyelesaian secara m .
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Akan tetapi malah melakukan perlawanan dengan mengajukan gugatan di pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN.
"Kami melihatnya di sini ada kerugian negara yang disebabkan oleh hukum, artinya dampak perbuatan ini pun akan bermuara ke ranah hukum. Itu kan lahan negara, masih dikuasai dan pajaknya juga masih dibayar negara dan artinya itu masih aset negara. Kok bisa dan ini jadi pertanyaannya," kata penasihat hukum PTPN VIII, Ikbar Firdaus pada Sabtu, 6 Agustus 2022.
Lebih lanjut, Jokowi menyadari belum semua tanah sekarang ada sertifikatnya. Di Jawa Timur yang dikunjunginya, Jokowi menyebut masih ada sekitar 7 juta bidang yang belum memiliki sertifikat.