Anugerahnews.id | Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menunjukkan komitmen kuat dalam membangun desa.
Pembangunan yang bersumber dari dana desa semakin menegaskan komitmen Jokowi untuk membangun Indonesia dari pinggiran, perbatasan dan desa.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
Pagu dana desa tahun 2022 telah ditetapkan sebesar Rp 68 triliun untuk dialokasikan ke 74.961 desa di seluruh Indonesia.
Secara keseluruhan, dana desa yang telah disalurkan mencapai Rp 468,6 triliun sejak tahun 2015.
Direktur Nagari Developing Center (NDC) Universitas Andalas, Erigas Eka Putra, mengatakan komitmen Jokowi tersebut dirasakan sangat signifikan dampak positifnya.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
Erigas yang sudah puluhan tahun menaruh konsentrasi pada persoalan desa menilai Jokowi memiliki keseriusan yang kuat dalam membangun desa yang maju, baik dari segi infrastruktur hingga sumber daya manusia.
“Desa itu adalah episentrum pembangunan. Artinya, pusat pembangunan Indonesia itu ada di desa. Jadi dengan adanya kebijakan Presiden Jokowi, dengan adanya dana desa, itu menunjukkan kekuatan (komitmen) dalam pembangunan desa,” kata Erigas seperti dikutip pada Kamis (4/8/2022).
Menurut dia, Presiden Jokowi telah menjadikan desa naik kelas menjadi tujuan pembangunan utama. Membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik lagi ke depannya.
“Kebangkitan itu ada di desa. Saya sering mengatakan seperti gempa, episentrum itu adalah pusat pergerakannya. Sama dengan ini, pusat pergerakan negara ini ada di desa,” ungkapnya.
Meskipun begitu, Erigas juga mengingatkan aparatur desa agar tidak terlena dalam memanfaatkan dana desa yang digelontorkan pemerintah.
Realisasi dana desa yang tepat dapat menghadirkan kebermanfaatan nyata bagi masyarakat.
“Tinggal sekarang bagaimana kesiapan desa dengan dukungan dana sebesar itu bisa menghasilkan suatu produk yang memiliki nilai unggul. Presiden Jokowi sudah memberikan bantuan, didukung sarana dan prasarana, sekarang siap enggak desa untuk memanfaatkan itu,” tandas Erigas. [jat]