Anugerahnews.id | Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa Bandara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur segera diresmikan Presiden RI Joko Widodo. Rencananya peresemian dilakukan Rabu 20 April 2022.
Menhub menilai kehadiran bandara ini akan membuka konektivitas dari dan menuju Pulau Madura. Bandara ini juga diharapkan mampu meningkatkan keterhubungan dengan sejumlah pulau kecil di sekitar Pulau Madura, antara lain Pulau Bawean dan Pulau Pagerungan.
Baca Juga:
Pemprov Kalsel Upayakan Bandara Syamsudin Noor Kembali Menjadi Bandara Internasional
“Ini wujud dari negara hadir melalui pembangunan bandara yang betul-betul dibutuhkan, dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Jakarta. Selasa (19/4/2022).
Menhub berharap, hadirnya bandara ini kian membuka keterisolasian pulau-pulau terpencil yang ada di sekitar Pulau Madura.
“Dengan konektivitas yang baik, yang menghubungkan antarpulau, diharapkan dapat menumbuhkan titik-titik ekonomi baru di Pulau Madura dan sekitarnya,” ujarnya.
Baca Juga:
Menhub Copot Direktur STIP Usai Tewasnya Mahasiswa Akibat Penganiayaan
Saat ini, Bandara Trunojoyo melayani penerbangan perintis rute Sumenep-Bawean PP dan Sumenep-Pagerungan PP. Serta, melayani penerbangan komersial dengan rute Sumenep-Surabaya PP dan Sumenep-Banyuwangi PP.
Nantinya, sejumlah potensi rute yang bisa dilayani oleh bandara ini yakni penerbangan dari dan ke: Banjarmasin, Denpasar, Jakarta, Pulau Kangean, Pulau Masalembu, dan Jember.
“Kehadiran layanan transportasi udara melalui Bandara Trunojoyo ini memangkas waktu tempuh perjalanan dari pulau-pulau di sekitar Madura, yang tadinya bisa sampai 7 hari menggunakan kapal, sekarang hanya 55 menit,” tambahnya.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Novie Riyanto menjelaskan, Bandara Trunojoyo mulai dibangun oleh Kemenhub pada 2008. Bandara perintis ini mulai melayani secara komersial pada 2015. Pada saat itu, dengan panjang runway 850 m x 23 m, bandara bisa didarati pesawat kecil jenis Cessna dan Caravan.
Mulai 2016, Ditjen Perhubungan Udara terus mengembangkan bandara yang dikelola Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kemenhub ini. Saat ini, bandara sudah memiliki runway sepanjang 1600 m x 30 m, yang mampu didarati pesawat jenis ATR-72.
Bandara juga telah memiliki gedung terminal baru seluas 3.600 m2 dengan kapasitas 129 ribu penumpang per tahunnya. [jat]