Anugerahnews.id | Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan masyarakat untuk mengatur jarak kelahiran anak.
Dia mengatakan masyarakat diperbolehkan memiliki anak lebih dari satu, namun sebaiknya tidak setiap tahun.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
"Jadi ibu-ibu ini boleh mempunyai anak satu, boleh? Anak dua boleh? Anak tiga boleh? Tiga ga boleh? Bener boleh, tapi jaraknya diatur, lebih dari tiga tahun, jangan tiap tahun punya anak, lebih dari tiga tahun diatur," kata Jokowi dalam Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional di Kota Medan Sumatera Utara, Kamis (7/7/2022).
Menurut dia, pengaturan jarak anak ini akan berdampak baik terhadap kondisi ibu. Selain itu, orang tua dapat fokus memperhatikan gizi dan menyiapkan pendidikan anak.
"Sehingga ibu sudah pulih, gizinya baik, boleh punya anak lagi dan paling penting menyiapkan pendidikannya agar menjadi SDM generasi penerus yang berkualitas," ujarnya.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
Jokowi menekankan bahwa anak-anak merupakan penentu wajah masa depan Indonesia.
Untuk itulah, kata dia, anak-anak penting diberikan gizi dan nutrisi yang baik agar tak mengalami stunting.
"Kalau anak-anak kita pintar-pintar, cerdas kita bersaing dengan negara lain itu mudah. Tapi kalau anak kita stunting, gizinya enggak baik, nutrisinya enggak tercukupi. Ah, sudah nanti ke depan bersaing dengan negara-negara lain akan sangat kesulitan," jelas Jokowi.
Dia menyampaikan bahwa pada 2014 persentase stunting Indonesia berada di angka 37 persen. Namun, kini angka stunting di Indonesia turun drastis menjadi 24,4 persen.
"Di 2021 angka 24,4 persen penurunannya sangat drastis tapi target kita di 2024 harus mencapai 14 persen," ucap Jokowi. [jat]