Anugerahnews.id | Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan dirinya telah menitipkan pesan khusus kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani soal penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pesan khusus ini Jokowi sampaikan sebab kondisi ekonomi global yang tengah krisis akibat pandemi dan perang Rusia-Ukraina.
"Saya selalu sampaikan kepada Bu Menteri Keuangan, 'Bu, kalau punya uang di APBN kita, di-eman-eman. Itu bahasa Inggris di-eman-eman, dijaga, hati-hati mengeluarkannya, harus produktif, harus memunculkan return yang jelas," ujar Jokowi dalam acara UOB Economic Outlook di Jakarta, Kamis, 29 September 2022.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Jokowi menjelaskan dunia saat ini sedang dalam ketidakpastian yang tinggi. Hal ini membuat beberapa negara berada dalam posisi yang sulit dari segi ekonomi. Kesimpulan ini Jokowi ambil setelah mengobrol dengan para kepala negara yang tergabung di G7.
"Sehingga yang kita perlukan, negara kita memerlukan sebuah endurance yang panjang," kata Jokowi.
Akibat krisis saat ini, Jokowi mengklaim ada 345 juta orang di 82 negara yang menderita kekurangan pangan akut. Bahkan, kata Jokowi, setiap harinya ada 19.700 orang meninggal karena kelaparan.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
"Kita semua masih Alhamdulilah, kita patut bersyukur pangan kita juga masih cukup memberikan kita makan setiap hari," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menyebut kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih baik dan tidak terlalu buruk. Ia mengatakan realisasi pendapatan negara tahun ini sebesar Rp1.764 triliun atau tumbuh 49 persen (yoy). Selain itu, pembayaran pajak juga meningkat dan mencapai Rp1.171 triliun.
"Artinya pembayar pajak masih ada dan justru tumbuh 58 persen, penerimaan bea dan cukai Rp206 triliun, tumbuh 30,5 persen, tumbuhnya sangat melompat kemudian realisasi PNBP, penerimaan engara bukan pajak itu Rp386 triliun tumbuh 38,9 persen," ujar Jokowi. [jat]