Anugerahnews.id | Massa aksi dari pengungsi Afghanistan terlibat adu dorong dengan aparat kepolisian di Taman Monas, Jakarta Pusat, Rabu (19/1).
Aksi saling dorong terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Mereka mencoba menerobos barikade kepolisian untuk tetap melakukan aksi long march.
Baca Juga:
Hadiri Rapat Timpora, Aspem : Cari Solusi Terbaik Masalah Pencari Suaka di Jakarta Pusat
Terlihat sejumlah anak-anak dan orang tua terhimpit dalam peristiwa adu dorong tersebut. Beberapa diantaranya nampak menangis usai terjepit dalam aksi tersebut.
"Mundur, mundur. Tidak ada yang melewati barikade. Hormati kami, ini negara hukum," ujar salah satu aparat kepolisian.
Sementara massa aksi yang berhasil meloloskan diri dari barikade nampak dipukul mundur oleh polisi. Adu mulut kembali terjadi antara aparat dengan koordinator aksi.
Baca Juga:
Kebakaran Melanda Empat Rumah Pengungsi Sinabung di Siosar
Polisi kemudian meminta agar para pengungsi melanjutkan aksinya dengan menaiki bus menuju Kantor Amnesti Internasional. Sedangkan massa aksi bersikeras melanjutkan aksi dengan long march.
Setelah bernegosiasi selama 15 menit, para pengungsi akhirnya memutuskan untuk melanjutkan aksi dengan dengan menggunakan bus sesuai arahan petugas.
Salah satu Koordinator Aksi Mohammad Yasin Alemi mengatakan, aksi damai ini dilakukan pihaknya untuk menuntut kejelasan status penempatan para pengungsi.
Pasalnya, tidak sedikit pengungsi yang masih belum mendapatkan penempatan setelah belasan tahun berada di Indonesia.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya sengaja memilih melakukan aksi di Kantor Amnesti agar mendapatkan dukungan dari lembaga pemerhati Hak Asasi Manusia tersebut.
Sebab, pihaknya sudah kadung kecewa terhadap Kantor Badan Pengungsi PBB (UNHCR) lantaran tidak kunjung ditindaklanjuti meski berulang kali melakukan aksi.
"Salah satunya karena kami kecewa karena tidak kunjung dipenuhi hak kami oleh UNHCR. Makanya kali ini kami melakukan aksi ke Amnesti agar mendapatkan dukungan di Indonesia maupun luar negeri," tuturnya. [jat]