Anugerahnews.id | Ada beberapa perbedaan teknik berkendara di jalan biasa dengan tol. Saat berkendara melalui jalan tol, pengemudi harus menjaga kecepatan agar tetap stabil namun juga menjaga jarak aman.
Berpindah lajur dapat menjadi salah satu hal yang harus dilakukan pengemudi saat berkendara di jalan tol. Misalnya, saat akan mendahului, pengemudi bisa menggunakan lajur kanan baru berpindah kembali ke lajur awal.
Baca Juga:
Tinjau Tol Solo - Yogyakarta, Menteri Dody: Segmen Klaten - Prambanan Dibuka Fungsional Mendukung Kelancaran Nataru 2025
Pengemudi juga harus pindah jalur tergantung tujuannya, atau saat akan keluar tol. Namun, berpindah lajur tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, agar aman bagi pengemudi maupun pengguna jalan lainnya.
Training Director The Real Driving Center (RDC) Roslianna Ginting menjelaskan, saat akan berpindah lajur, pengemudi harus selalu mengecek spion dan area sekeliling mobil untuk memastikan bahwa mobil sudah aman untuk berpindah ke lajur yang diinginkan.
"Pastikan cek sekeliling spion terlebih dahulu, terutama lajur yang ingin kita lalui. Dan, jangan pernah percaya 100 persen dengan spion, karena ada titik buta," jelas Roslianna, Jumat (11/2/2022).
Baca Juga:
Perhatikan Aspek Keselamatan Pengendara, Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Terus Dilanjutkan
Kemudian, pengemudi juga harus memberi sinyal kepada pengguna jalan yang lain dengan cara menyalakan lampu sein, untuk menunjukkan arah lajur yang ingin dituju.
Pada spion, ada titik buta yang tidak tercakup kaca, sehingga pengemudi harus tetap menoleh ke arah samping. Teknik ini dikenal dengan sebutan shoulder check.
"Oleh sebab itu, pastikan dengan menoleh ke arah samping. Dan pastikan tidak ada kendaraan lain sejajar dengan bahu kita," kata dia.
Area sejajar dengan bahu pengemudi dikenal dengan istilah pilar B. Pilar B merupakan titik buta yang ditandai dengan tiang sabuk pengaman di sebelah kanan pengemudi.
Sebelum berpindah lajur, Roslianna menjelaskan bahwa perlu dipastikan area di sekitar pilar B tidak ada kendaraan lain.
Selanjutnya, pengemudi perlu memperhatikan jarak yang aman dengan pengguna jalan lain yang berada di belakang kendaraannya.
Pastikan bahwa lajur yang dituju memiliki jarak yang cukup dengan kendaraan di belakang.
"Tengok ke arah jalur yang ingin kita lalui, atau shoulder check. Jika aman, arahkan kendaraan ke lajur yang kita inginkan," tutupnya. [jat]