Anugerahnews.id | Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, ancaman krisis pangan dan krisis energi terjadi di semua negara.
Dia juga meminta semua pihak waspada dengan kondisi ekonomi dan politik yang mengancam krisis tersebut.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
"Ancaman krisis pangan dan ancaman krisis energi telah terjadi di semua negara," kata Jokowi dalam acara Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas LKPP Tahun 2021 oleh Badan Pemeriksa Keuangan di Istana Kepresidenan Bogor, pada Kamis (23/6/2022).
Jokowi mengungkapkan, kewaspadaan itu diperlukan lantaran tantangan yang dihadapi tidak akan mudah dan penuh ketidakpastian.
"Tantangan yang kini dan ke depan kita hadapi tidak semakin mudah. Kita masih dalam situasi yang penuh ketidakpastian yang mengharuskan kita semua harus tetap waspada," ucapnya.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, ketidakpastian berasal dari situasi ekonomi dan politik global yang tengah bergejolak.
Belum pulih dari dampak pandemi Covid-19 dalam 2 tahun terakhir, dunia kini dihadapi dengan gangguan rantai pasok akibat perang Rusia-Ukraina.
Akibatnya, beberapa negara maju maupun berkembang di dunia mengalami tingkat inflasi tinggi yang memaksa bank sentral harus memperketat likuiditas dengan menaikkan suku bunga acuan.
"Dampaknya ke mana-mana, yang dampak ekonominya kemana-mana, memicu peningkatan inflasi di seluruh negara dan seluruh dunia," ucap Jokowi.
Oleh karena itu, dia meminta kondisi dunia saat ini menjadi pemahaman semua pihak, termasuk pemerintah pusat, kepala lembaga, dan pemerintah daerah.
"Situasi ini harus menjadi pemahaman kita bersama agar kita memiliki kepekaan yang sama, perasaan yang sama, menyikapi, menyiapkan respons dan kebijakan yang tepat di semua tatanan lembaga negara di seluruh jajaran pemerintah dari pusat sampai ke daerah," sebut Jokowi. [jat]