Anugerahnews.id | Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan sebanyak 58,1% responden merasa puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi .
Alasannya Jokowi dianggap sukses membangun infrastruktur dan berkinerja baik. Hal tersebut disampaikan Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia dengan tema 'Drama Minyak Goreng dan Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Presiden' yang dipublikasikan, Minggu (15/5/2022).
Baca Juga:
Walaupun Hari Libur, Satgas TMMD Tetap Awasi Ketat Kinerja Alat Berat
Menurutnya, dalam survei, responden diberikan pertanyaan "Secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi)?".
Dari pertanyaan itu, 58,1% responden menjawab sudah puas dengan kerja Presiden Jokowi, 35,2% responden belum puas, dan 6,7% menjawab tidak tahu atau tidak jawab.
"Yang paling tinggi alasan responden puas adalah karena 27,7% Pak Jokowi dianggap sukses membangun infrastruktur seperti jalan, jembatan, bendungan dll," ujar Burhanuddin Muhtadi.
Baca Juga:
Kabiro Pengawasan DPD SPRI Sumut Mengapresiasi Kinerja Aparat Kepolisian dalam Memberantas Narkoba
Sementara itu, sebanyak 20,1% responden menjawab kinerja Jokowi sudah bagus. Kemudian 12,7% responden beralasan karena memberikan bantuan pada rakyat kecil; 8,2% menganggap orangnya baik; 7,9% menilai sukses menangani pandemi Covid-19; dan 4,7% karena orangnya merakyat.
Alasan lain mendukung Presiden Jokowi dengan suara di bawah 3% masing-masing karena mampu mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok, penanganan mudik lebaran, mengurangi kemiskinan, tidak ingin berprasangka buruk terlebih kepada pemimpin.
Selanjutnya responden beranggapan harus menghormati apapun hasil kerja pemimpin, memperbaiki kualitas pendidikan, lapangan kerja/mengurangi pengangguran, penanganan mafia minyak goreng, pemberantasan korupsi, pemerataan pendapatan, meningkatkan kewibawaan pemerintah, menjaga stabilitas politik dan keamanan, perlindungan terhadap kelompok minoritas.