UMKM.WahanaNews.co | Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar Kemendag melakukan digitalisasi pasar rakyat, sehingga pasar-pasar rakyat memiliki lokapasar (marketplace) dan platform untuk menuju era digital yang sekarang sudah masuk Indonesia.
Namun, jangan sampai digitalisasi pasar ini berimbas pada tutupnya pasar konvensional. Artinya, ekosistem daring di bangun dan ekosistem luring dikembangkan.
Baca Juga:
Bangun Value Produk, PLN UID Jakarta Raya Berikan Pelatihan Bagi UMKM
Oleh karena itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Mendag Zulkifli Hasan menetapkan kebijakan agar Kemendag bekerja sama dan berkolaborasi nyata dalam penerapan digitalisasi di pasar rakyat dan pelaku UMKM dengan berbagai pemangku kepentingan.
Di antaranya Bank Indonesia melalui program transaksi nontunai Sehat, Inovatif, Aman, Pakai (SIAP) Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS); pemanfaatan lokapasar melalui Tokopedia; pemanfaatan ride hailing melalui Grab; penerapan situs webpasar, informasi harga dan pencatatan omzet pasar melalui Sistem InformasiSarana Perdagangan (SISP); penerapan informasi harga barang kebutuhan pokok melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP); dan penerapan pembayaran retribusi secara elektronik melalui perbankan daerah maupun nasional.
“Saya sangat berharap digitalisasi perdagangan yang dilakukan di pasar rakyat dan UMKM dapat menjadi salah satu upaya untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang maju dan inklusif. Dengan jumlah lebih dari 64 juta, UMKM Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengakselerasi transformasi digital sektor perdagangan dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” jelas Mendag Zulkifli Hasan atau biasa disapa Zulhas.
Baca Juga:
Usaha Coklat Binaan Rumah BUMN Nunukan Tembus Pasar Global Melalui Marketplace PLN Mobile
Zulhas melanjutkan, “hingga Juli 2022 sudah terdapat 2.047 pasar rakyat menggunakan situs web pasar melalui SISP; 9 pasar rakyat on-boarding pemasaran secara digital di Tokopedia; 537 pasar rakyat memanfaatkan e-monitoring harga bapok melalui SP2KP; 9,7 juta UMKM memanfaatkan SIAP QRIS, 106.702 pedagang telah menggunakan pembayaran retribusi secara elektronik yang on-boarding dan memanfaatkan platform digital, serta rencana implementasi pembukaan GrabMart bagi pedagang pasar di 9 kota di Indonesia.”
Lebih lanjut, Zulhas juga mengajak platform-platform lokapasar untuk mendukung upaya digitalisasi yang sedang dikembangkan Kementerian Perdagangan lewat rencana program Sejuta Pedagang Seribu Warung.
“Kementerian Perdagangan menyambut baik upaya platform lokapasar seperti GoTo dalam menciptakan ekosistem perdagangan digital yang menghubungkan masyarakat dengan pelaku usaha se-Indonesia. Kemendag akan turut mendorong pendidikan dan sosialisasi pemanfaatan niaga elektronik (e-commerce),” kata Zulkifli Hasan atau biasa disapa Zulhas.
Zulhas pun berharap niaga elektronik dapat di maksimalisasi untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha melalui perluasan akses pasar.
“Penggunaan niaga elektronik dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan ekonomi domestik, terutama di masa pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19,” kata Zulhas.
Zulhas pun mengemukakan upaya digitalisasi pelaku usaha dan UKM yang dirancang Kemendag melalui Sejuta Pedagang Seribu Warung.
Ekosistem lokapasar yang telah dibangun oleh platform penyedia layanan seperti GoTo saat ini akan sangat membantu mengakselerasi pencapaian target digitalisasi yang ditetapkan pemerintah.
“Kami harap lokapasar yang telah ada saat ini dapat mendukung upaya Kemendag mempercepat upaya digitalisasi pelaku usaha dan UKM. Lokapasar dengan jejaring mereka yang luas di seluruh Indonesia juga harus dapat dikembangkan untuk mendukung distribusi usaha-usaha lokal ke seluruh Indonesia, sehingga pelaku usaha mendapat penghasilan yang lebih baik,” harap Zulhas.
Bahkan, tidak hanya Kemendag yang mendorong UKM menuju e-commerce, tapi Kementerian Koperasi dan UKM pun ikut mendorong hal tersebut.
Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar percepatan transformasi digital koperasi dam usaha mikro kecil dan menengah (KUMKM) harus segera dilakukan.
Di mana tahun ini ditargetkan menembus 20 juta pelaku UMKM dan 30 juta UMKM onboarding digital di tahun 2023.
“Koperasi dan UMKM harus menjadi pemain utama dalam perdagangan digital. Produk KUMKM harus membanjiri e-commerce dalam negeri. Di mana hal ini juga perlu komitmen dari e-commerce nya. Karena semua diuntungkan, tak ada yang dirugikan,” ucap Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki.
Teten pun mengungkapkan, dalam mempercepat target usaha mikro kecil (UMK) Go Digital, juga dibutuhkan peningkatan kualitas, kompetitif, akses rantai pasok produk dan akses modal dengan pendekatan inovasi serta teknologi untuk Koperasi dan UMKM.
Kemudian juga harus ada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) KUMKM, dalam upaya pertumbuhan wirausaha muda dan baru yang produktif, kreatif dan siap bersaing di pasar global.[zbr]