UMKM.WahanaNews.co | Indonesia akan mencapai bonus demografi pada 2045 mendatang. Jargon Indonesia Emas pun menggema di berbagai penjuru.
Indonesia Emas tentu bukan hanya jargon semata. Banyak pihak yang berupaya ingin mewujudkan misi tersebut salah satunya Sarana Kreatif Indonesia (Sarkraf).
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Ketua Umum Sarkraf Indonesia Andy Afandy menyinggung soal tujuan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Negara Indonesia saat ini, kata dia, memiliki 84,4 juta penduduknya adalah anak-anak yang berada di bawah umur 18 tahun.
"Anak-anak tersebut diharapkan menjadi generasi Indonesia Emas tahun 2045. Indonesia Emas 2045 memang masih 23 tahun lagi, namun pada dasarnya bibit-bibit unggul itu sudah ada dari sekarang," kata Andy dalam keterangannya, Senin (25/7/2022).
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70 persennya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30 persen merupakan penduduk yang tidak produktif (usia di bawah 14 tahun dan di atas 65 tahun) dalam periode tahun 2022-2045.
"Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran dan tingkat kriminalitas yang tinggi," ujarnya.
Andy mengatakan bonus demografi memang tidak bisa dihindari. Pihaknya berkomitmen membantu pemerintah dalam mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045, terlebih mengenai target Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima.
"Caranya sarkraf akan melakukan berbagai macam kegiatan yang berfokus pada UMKM dan pelaku ekonomi kreatif, yang mana kita ketahui bersama UMKM dan pelaku ekonomi kreatif merupakan salah satu penopang ekonomi negara kita saat ini," tuturnya.
Andy Afandy yang baru saja terpilih menjadi Ketua Umum Sarkraf Indonesia ini memiliki pekerjaan rumah yang cukup panjang. Terlebih masa jabatannya yaitu dari 2022-2027.
"Organisasi ini terbentuk atas dasar kesadaran kami terhadap pelaku UMKM dan ekonomi kreatif untuk bersama-sama membangkitkan ekonomi di tengah ketidakpastian global dengan berbagai sarana kreatif yang dimiliki masyarakat. Jujur fokus kami saat ini untuk mengembangkan terlebih dahulu riak-riak didaerah untuk bersama-sama membuat DPC-DPC dan DPD-DPD didaerah," katanya.
"Dalam waktu dekat juga akan terlaksana pembentukan dan pelantikan beberapa DPC di Sulawesi dan Kalimantan," ujarnya menambahkan.[zbr]