WahanaNews-Sport | Panitia penyelenggara Piala Dunia Qatar 2022 diklaim menyewa suporter palsu yang diduga bukan dari negara asal dalam sebuah parade.
El Mundo melaporkan, sekelompok penggemar yang ikut dalam parade tersebut adalah palsu.
Baca Juga:
Buntut Aksi Brutal di Piala Dunia, 4 Bintang Uruguay Terancam Sanksi 15 Pertandingan
Warga lokal diminta berpura-pura menjadi fan dengan segala atribut dari berbagai tim peserta.
Momen tersebut terkuak lewat video dan foto yang tersebar di media sosial.
Sejumlah warganet dengan cekatan menemukan bukti kepalsuan dari parade tersebut.
Baca Juga:
5 Momen Mengagumkan di Piala Dunia 2022
Dalam foto-foto yang dibagikan Twitter Football Tweet misalnya.
Para suporter yang ikut dalam parade terlihat jelas seperti warga lokal Qatar yang mengenakan atribut timnas Portugal, Argentina, Brasil, dan Spanyol.
"Sepertinya Qatar telah mempekerjakan penduduk setempat untuk berpura-pura menjadi suporter untuk membangun atmosfer Piala Dunia," tulis akun tersebut.
Parade yang digelar di Qatar menjadi sorotan karena para suporter diduga bukan berasal dari negara asal.
Netizen pun mengkritik event tersebut sebagai bentuk kebohongan publik.
Sementara Marca menyebut gerakan suporter palsu sebagai salah satu dari sekian banyak keanehan jelang Piala Dunia Qatar.
Piala Dunia 2022 di Qatar diklaim sebagai event yang paling kontroversial dalam sejarah.
Tak hanya karena rumor Qatar terpilih sebagai tuan rumah namun karena masalah hak asasi manusia yang berbenturan dengan cara hidup orang Qatar.
Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter baru-baru ini mengungkapkan pemilihan Qatar sebagai tuan rumah sebagai keputusan yang salah.
Qatar terpilih jadi tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2010 silam.
Saat itu Blatter masih berstatus Presiden FIFA.
"Qatar adalah sebuah kesalahan. Pilihan tersebut buruk," kata Sepp Blatter dalam wawancara dengan Tages Anzeiger.
Pemilihan Qatar sebagai tuan rumah diiringi oleh sejumlah kontroversi, termasuk tuduhan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia, sejak pertama kali diumumkan.
Blatter lalu mengklaim telah mengambil pelajaran dari penunjukan Qatar sebagai tuan rumah.
Sejak 2012, FIFA disebut Blatter telah melakukan amandemen terhadap kriteria pemilihan negara tuan rumah Piala Dunia.
Terlepas dari hal tersebut, Piala Dunia 2022 akan berlangsung mulai 20 November hingga 18 Desember.
Ini kali pertama Qatar jadi tuan rumah dan kali kedua Piala Dunia diselenggarakan di benua Asia setelah 2002 digelar di Korea dan Jepang. [dny]