WahanaSport.id | Pemain legendaris asal Inggris, Frank Lampard bersorak ceria saat Chelsea berhasil keluar sebagai juara Liga Champions pada musim 2020/21 kemarin. Sebab ia merasa punya andil dalam kesuksesan tersebut.
Lampard menyaksikan kiprah Chelsea di partai final Liga Champions 2020/2021 melawan raksasa Inggris lainnnya, Manchester City. Ia turut senang ketika The Blues berhasil keluar sebagai juara dan merasa memiliki andil di dalamnya.
Baca Juga:
Bos Chelsea Dikecam Eks Pemain karena Jual Conor Gallagher dan Tidak Belajar
"Saya menyaksikan final Liga Champions. Saya bisa merasa senang, saya bisa semacam berkata bahwa saya punya bagian dalam itu," ujarnya melansir wahananews.co, Jumat (3/12/2021).
"Mason Mount tampil gemilang di final, [begitu juga] dengan Reece James, golnya datang dari [Edouard] Mendy, ke [Ben] Chilwell ke Mount ke [Kai] Havertz, saya berkata, 'ada sedikit dari saya di sana," lanjutnya.
Lebih lanjut, Ia tahu bahwa keberhasilan tersebut bukan miliknya. Meski pemain-pemain yang tampil apik pada laga final merupakan hasil 'racikannya', ia tidak bisa mengklaim hasil kerja keras yang dilakukan Thomas Tuchel.
Baca Juga:
Postecoglou: Tottenham Hotspur Kehilangan Kepercayaan untuk Liga Champions
"Sisi lain saya berkata, 'saya tidak bisa mengakui itu'. Saya mendapatkan beberapa pesan setelahnya, [berkata], 'itu adalah tim anda', dan saya menjawab, 'bukan'," katanya lagi.
"Itu adalah hasil yang adil buat Tuchel dan klub yang membawa mereka ke sana. Saya tak pernah mengakui itu [sebagai bagian dari keberhasilannya]," pungkas Lampard.
Lampard memang masih punya sedikit sentuhan di Chelsea kala itu. Terlepas dari hasil buruk yang didapatkan ketika tampil di Premier League, performa the Blues di Liga Champions saat diasuh olehnya terbilang cukup apik.
Mereka mampu melaju ke babak 16 besar dengan status pemimpin klasemen Grup E dengan koleksi 14 poin, unggul satu angka dari Sevilla yang menduduki peringkat kedua. Chelsea tidak pernah menelan kekalahan dari enam laga.
Sayangnya, keberhasilan tersebut tak mampu menyelamatkan Lampard dari dinginnya pemecatan. Ia, dengan terpaksa, harus memberikan tongkat estafet kepada Thomas Tuchel yang ditunjuk sebagai penggantinya pada bulan Januari lalu.
Tuchel diikat dengan kontrak berdurasi pendek, sehingga publik berasumsi kalau pria asal Jerman itu cuma berstatus interim. Tidak ada harapan tinggi, sehingga keberhasilan the Blues menjuarai Liga Champions sedikit di luar ekspektasi.
Di sisi lain, sejak dipecat Chelsea, Lampard belum memiliki pekerjaan lagi sampai saat ini. Ia sempat dirumorkan akan bergabung dengan beberapa klub Premier League, seperti Aston Villa hingga Norwich City. Namun, hal tersebut tidak terjadi hingga saat ini. (JP)