WahanaSport.id | Chelsea terancam dicoret dari Premier League terkait akuisisi klub. Itu disebabkan keinginan Roman Abramovich mendapatkan kembali uang dia di Stamford Bridge.
Abramovich mendapat sanksi dari Pemerintah Inggris sebagai imbas perang Rusia vs Ukraina. Raja minyak itu dihukum karena dianggap punya hubungan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang memerintahkan serangan ke Ukraina.
Baca Juga:
Bos Chelsea Dikecam Eks Pemain karena Jual Conor Gallagher dan Tidak Belajar
Pemerintah Inggris membekukan seluruh aset Abramovich di Negeri Ratu Elizabeth, termasuk Chelsea. Abramovich pun harus melepas The Blues tanpa mendapat keuntungan sepeser pun dari penjualan klub.
Beberapa investor saat ini berupaya mengakuisisi Chelsea. Konsorsium yang dipimpin Todd Boehly, bos klub Major League Baseball (MLB) LA Dodgers, menadi yang terdepan dengan tawaran 2,5 miliar paun.
Chelsea berharap akuisisi pemilik baru tuntas pada akhir Mei ini. Di tengah pembicaraan tersebut, muncul isu sandungan yang berpotensi membuyarkan pembelian The Blues.
Baca Juga:
Postecoglou: Tottenham Hotspur Kehilangan Kepercayaan untuk Liga Champions
Menukil laporan The Sun, Roman Abramovich menuntut 1,6 miliar paun (Rp 29 triliun) yang dia pinjamkan ke klub melalui kendaraan investasi dilunasi secara penuh sebagai bagian dari penjualan.
Chelsea menyebut, utang kepada Abramovich melalui perusahaan induk klub Fordstam harus dikirim sebagai bagian dari hasil penjualan ke Camberley International Investment yang berbasis di Jersey. Abramovich sendiri disebut-sebut memiliki koneksi dengan Camberley International Investment.
Pembayaran utang tersebut diyakini membuat Abramovich mendapat sebagian cuan dari dana penjualan Chelsea. Hal ini jelas melanggar sanksi yang dijatuhkan Pemerintah Inggris, sekaligus menghambat proses penjualan klub.