WahanaInfrastruktur.com | Indonesia dan Qatar menyepakati perlunya peningkatan kerja sama di bidang perdagangan. Kedua negara juga perlu untuk tidak hanya memperdalam kerja sama di bidang perdagangan, tetapi juga investasi dan sektor lainnya, termasuk jasa, secara bersama-sama.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan saat bertemu Menteri Perdagangan dan Industri Qatar Mohammed Bin Hamad Bin Qassim Al Abdullah Al Thani di Doha, Qatar, Senin (10/10).
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
“Qatar merupakan mitra strategis Indonesia di kawasan Timur Tengah dan untuk menjangkau pasar di Asia Selatan, Asia Tengah, dan Afrika Utara,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Di sisi lain, Mendag Zulkifli Hasan melihat bahwa kedua negara masih belum mengoptimalkan potensi perdagangan bilateral antara kedua negara. Nilai transaksi perdagangan Indonesia dan Qatar masih di bawah USD 1 miliar dengan didominasi perdagangan migas.
Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, selama lima tahun terakhir neraca perdagangan Indonesia-Qatar mencatatkan defisit bagi Indonesia. “Hal tersebut disebabkan masih rendahnya permintaan produk Indonesia di Qatar serta tingginya kebutuhan Indonesia akan impor minyak dan gas dari Qatar,” ungkap Mendag.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Berdasarkan kedua hal tersebut, Mendag RI mengutarakan sekaligus mengajak Menteri Perdagangan dan Industri Qatar untuk bersama-sama meningkatkan kerja sama perdagangan kedua negara secara lebih bermakna, baik melalui forum kerja sama regional (Gulf Cooperation Council/GCC) maupun bilateral.
Dalam pertemuan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan meminta Qatar sebagai salah satu anggota GCC untuk mendorong terlaksananya proses perundingan Indonesia–GCC CEPA, yang usulannya telah diinisiasi Indonesia sejak 2018.
“Indonesia berharap kedua negara dapat membentuk persetujuan Indonesia–GCC CEPA (IGCC–CEPA) sebagai landasan dalam mewujudkan kerja sama ekonomi yang lebih erat dan bermakna,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Sebelum mengakhiri pertemuan ini, Mendag Zulkifli Hasan mengapresiasi keberhasilan Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola 2022. Hal ini menunjukkan bahwa Qatar memiliki kemampuan melakukan perhelatan dunia tidak hanya secara finansial namun juga didukung oleh kualitas sumber daya manusia yang mampu mengelola perhelatan tersebut.
Mendag Zulkifli Hasan pun mengundang para pengusaha Qatar untuk hadir dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang digelar secara fisik pada 19–23 Oktober 2022 dan secara virtual pada 19 Oktober–19 Desember 2022.
“Kami mengundang para pelaku usaha Qatar agar turut berpartisipasi dalam TEI untuk memperluas jaringan bisnis dan meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara,” kata Mendag.
Sekilas Perdagangan Indonesia–Qatar
Pada periode Januari–Juli 2022, total perdagangan Indonesia–Qatar mencapai USD 758,1 juta atau meningkat 29,02 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada 2021, total perdagangan Indonesia–Qatar tercatat USD 893,0 juta atau turun 0,24 persen dibanding 2020. Ekspor Indonesia ke Qatar pada 2021 justru naik 17,83 persen menjadi USD 217,2 juta. Sementara impor Indonesia dari Qatar tercatat turun 4,92 persen menjadi USD 675,8 juta.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Qatar adalah structures, light-vessels, kendaraan bermotor, tabung dan pipa, serta besi lembaran.
Di sisi lain, komoditas impor utama Indonesia dari Qatar adalah sulfur, unwrought aluminum, polymers of ethylene, alkohol asiklik, dan sodium hidroksida. [JP]