WahanaInfrastruktur.com | Wakil Menteri Pertahanan RI; Letjen TNI M. Herindra didampingi oleh Sekjen Kemhan; Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, M.D.S., Irjen Kemhan; Letjen TNI Ida Bagus Purwalaksana S.I.P., M.M., Dirjen Pothan Kemhan RI; Mayjen TNI Dadang Hendrayudha beserta Pati TNI lainnya meninjau langsung produk-produk buatan Pindad pada penyelenggaraan Rapat Koordinasi Penentu Kebijakan, Pengguna dan Produsen Bidang Alpalhankam Tahun 2022 yang diselenggarakan Ditjen Pothan Kemhan RI pada Rabu, 12 Januari 2022 di Birawa Hall, Menara Bidakara 2, Jakarta Selatan.
Direktur Strategi Bisnis PT Pindad (Persero); Syaifuddin menerima dan menyambut langsung kunjungan di booth pameran serta menjelaskan produk-produk unggulan Pindad. Kegiatan pameran produk alpalhankam merupakan salah satu agenda Rakor bertujuan untuk promosi produk Industri pertahanan dalam negeri kepada pengguna, membangun ekosistem industri pertahanan dan silaturahmi stake holder dengan industri pertahanan.
Baca Juga:
Mabes TNI Kirim Prajurit Terbaiknya Ikuti Latihan Integrasi Di Australia
Tema pada Rakor Penentu Kebijakan, Pengguna dan Produsen Bidang Alpalhankam Kementerian Pertahanan RI Tahun 2022 adalah "Optimalisasi Kemampuan Industri Pertahanan Dalam Mendukung Kesiapan TNI, Polri dan Kementerian/Lembaga Terkait Serta Mewujudkan Kemandirian Industri Pertahanan Dalam Rangka Meningkatkan Perekonomian Nasional Menuju Indonesia Tangguh". Kegiatan Rakor dibuka dengan sambutan oleh Wakil Menteri Pertahanan RI; Letjen TNI M. Herindra kemudian dilanjutkan dengan Pengantar Rakor oleh Dirjen Pothan Kemhan RI; Mayjen TNI Dadang Hendrayudha.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan agenda utama pemaparan materi oleh beberapa narasumber, yaitu Waasrenum Panglima TNI; Marsma TNI Wayan Superman, Karo Jakstra Srena Kapolri; Brigjen Pol Kasmudi, S.I.K., Kepala Pusat Peningkatan Produk Dalam Negeri; Nila Kumalasari dan moderator oleh Ketua Bidang Ahli Teknologi & Offset KKIP; DR. Ir. Yono Reksoprodjo, Dic. Salah satu topik utama dalam Rakor kali ini adalah pembangunan kemandirian pertahanan melalui industri pertahanan dalam negeri.
Dalam sambutannya, Wamenhan RI memberikan amanat kepada seluruh peserta Rakor terkait perkembangan Industri Pertahanan Nasional. "Pertama, ciptakan ekosistem industri pertahanan yang sehat dan baik. Kedua, bangun kemandirian serta tingkatkan daya saing agar Indonesia memiliki kemampuan sebagai sistem integrator. Ketiga, ciptakan solusi cerdas atau inovasi di berbagai bidang yang mendukung kebutuhan alutsista dalam negeri. Keempat, lakukan reformasi global supply chain dengan perkuat kerjasama strategis internasional. Kelima, ubah fokus yang mendahulukan kebutuhan pasar sehingga dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar" Jelas Wamenhan RI. Beliau juga berpesan untuk seluruh industri pertahanan yang hadir agar menjalankan tata kelola manajemen perusahaan yang baik & benar melalui prinsip sederhana, transparan & akuntabel.
Baca Juga:
Panglima TNI Tinjau Kesiapan Puncak Peringatan HUT Ke-79 TNI di Monas
PT Pindad (Persero) bersama dengan 4 industri pertahanan Indonesia, yaitu PT LEN Industri (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan PT Dahana (Persero) membentuk klaster BUMN Industri Pertahanan bernama Defend Id dan masing-masing BUMN menampilkan berbagai produk alpalhankam unggulan. Keterlibatan Defend Id dalam kegiatan Rakor Penentu Kebijakan, Pengguna dan Produsen Bidang Alpalhankam merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah terkhusus pada Kementerian Pertahanan RI dalam membina kemandirian pertahanan Indonesia.
Pindad menampilkan berbagai senjata unggulan dan terbaru seperti SS2 V4 HB, SS2 V5 A1, PM3, SPR 3, SPR 4, Mag4, G2 Combat, G2 Premium, Mo-1 CO (Mortir Cal. 60mm), Mo-2 LR (Mortir Cal. 60mm) dan Mo-3 SB (Mortir Cak. 81mm). Produk terbaru yang ditampilkan antara lain SPM 1 (Senapan Penembak Mahir), Varian Pistol Armo (Frame Polymer - dengan keunggulan lebih ringan & presisi) serta P3A (untuk kepentingan bela diri).
Rapat Koordinasi Penentu Kebijakan, Pengguna dan Produsen Bidang Alpalhankam 2022 diikuti oleh 197 peserta dari Industri Pertahanan BUMN & BUMS serta Kementerian Pertahanan RI, Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan TNI AU. [JP]