WahanaInfrastruktur.com | Pada tahun 1970-an, besi dan baja merupakan ekspor utama Jepang, menyumbang lebih dari 14,7% dari total ekspor negara itu. Hal itu turut andil dalam pertumbuhan ekonomi Jepang pada tahun 1950-an.
Sementara itu tahun 2021 saja, produksi baja mentah untuk Jepang diperkirakan akan meningkat sebesar 9,8% antara Oktober dan Desember, mencerminkan peningkatan permintaan secara domestik dan global untuk produsen mobil dan mesin industri.
Baca Juga:
Fajar/Rian Juara Kumamoto Masters 2024
JFE Steel adalah produsen baja Jepang terbesar kedua, didirikan pada tahun 2002, melalui penggabungan bisnis manufaktur baja Kawasaki Steel dan NKK (Nihon Kokan).
PT JFE Steel Galvanizing Indonesia (JSGI) adalah anak perusahaan dari JFE Steel Corporation, yang memiliki teknologi pembuatan baja tercanggih di dunia, dan jumlah pabrik baja terbesar kedua di Jepang.
Sama seperti di Jepang, Indonesia juga mengandalkan baja, dengan nilai pasar global sekitar US$ 225 miliar per tahun. JSGI baru saja didirikan, sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang dilengkapi untuk membuat lembaran baja galvanis berkualitas tinggi untuk manufaktur mobil.
Baca Juga:
Takumi Minamino Senang Namanya Sejajar dengan Legenda Jepang Shunsuke Nakamura
Sejalan dengan rekan-rekan Jepang mereka, JFE Steel Galvanizing Indonesia memutuskan untuk meningkatkan dan berinvestasi dalam memperluas kapabilitas mereka pada tahun 2021. Yang paling penting adalah terkait masalah teknologi serta bagaimana hal itu dapat digunakan untuk memungkinkan praktik bisnis yang lebih cepat, lebih aman, dan lebih produktif.
Setelah melakukan penelitian, JSGI memutuskan untuk menggunakan Solusi Hyper Converged Sangfor karena berbagai alasan. Sangfor HCI menyediakan High Availability untuk aplikasi inti mereka jika terjadi server yang tiba-tiba down.
Sementara dasbor HCI menyediakan manajemen yang terpusat untuk UI browser mereka, termasuk jaringan virtual untuk men-deploy mesin virtual. Penerapan Sangfor HCI sangat sederhana dan kinerja aplikasi juga luar biasa.
Solusi Sangfor mudah diterapkan dalam 2 cluster, dengan topologi yang serupa, dan mampu menjalankan aplikasi inti seperti MES (Manufacturing Execution Systems) dan aplikasi perkantoran. Sangfor juga memiliki kantor fisik di Indonesia, dan tim pendukung yang memberikan dukungan secara 24/7 untuk produk mereka, memastikan JSGI memiliki waktu respons dan kemampuan terbaik untuk bisnis mereka. (JP)