WahanaInfrastruktur.com | Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono, menyatakan proses perbaikan kabel optik bawah laut JaSuKa (Jawa Sumatera Kalimantan) kurang lebih akan memakan waktu selama satu bulan.
Putus kabel laut ini mengakibatkan gangguan di sistem komunikasi bawah laut Jawa, Sumatera dan Kalimantan, ruas Batam - Pontianak ini sebelumnya terjadi mulai Minggu (19/9/2021) sore.
Baca Juga:
Bisnis Baru Telkom Jadi Primadona, Valuasi Tembus Rp 16 Triliun
"Diperkirakan proses perbaikan kabel laut yang terganggu akan berlangsung sekitar sebulan," kata Pujo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/9/2021).
Menurutnya, waktu sebulan ini diperlukan untuk proses penyambungan kabel laut yang perlu didahului berbagai persiapan. Seperti penyiapan cableship yang akan dioperasikan menuju titik gangguan untuk melakukan penyambungan, penyiapan peralatan dan kelengkapan yang diperlukan pengajuan perizinan untuk pengerjaan perbaikan kabel laut yang merupakan sumber gangguan.
Sementara itu, Telkom juga telah mengalihkan rute trafik internet pengguna yang melalui kabel laut yang putus tersebut. Hal ini dilakukan untuk memulihkan layanan internet pengguna yang terdampak. Telkom juga menambahkan kapasitas jaringan di beberapa wilayah yang memiliki lalu lintas data yang padat.
Baca Juga:
TelkomGroup Siagakan 200 Personel untuk Amankan Upacara HUT ke-79 RI di IKN
"Upaya-upaya yang kami lakukan untuk peningkatan kualitas layanan antara lain dengan melakukan rerouting trafik sebagai alternatif jalur komunikasi menuju Batam. Di samping itu, juga melakukan penambahan kapasitas link untuk beberapa destinasi yang masih menunjukkan occupancy (pengguna) tinggi," lanjutnya.
Sehubungan dengan proses peningkatan kualitas layanan yang bertahap, Pujo berkata, maka tak menutup kemungkinan Telkom akan melakukan sistem prioritas untuk pengguna yang melakukan panggilan video (video conference) karena melakukan bekerja dari rumah atau belajar dari rumah.
"Kami tetap mengutamakan aplikasi video conference untuk WFH dan LFH mengingat saat ini kebutuhan untuk pendidikan sedang menjadi prioritas," ucapnya.