WahanaInfrastruktur.com | Sinergi Kementerian Perdagangan dengan para pelaku usaha para penerima zakat (mustahik) akan mampu menjadikan pertumbuhan sosio ekonomi yang tangguh di masa depan.
Seluruh pihak diharapkan dapat memastikan berjalannya kebijakan perdagangan yang antisipatif, responsif, dan solutif di tengah tantangan global dan nasional.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat memberikan pidato kunci (keynote speech) secara virtual pada Konferensi Zakat Indonesia ke-6 Tahun 2022 yang diselenggarakan hari ini, Rabu (30/11).
“Saya menyambut baik penyelenggaraan Konferensi Zakat Indonesia yang ke-6 di tahun 2022 yang berlangsung pada hari ini. Konferensi ini diharapkan dapat membahas isu terkini dan menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk pertumbuhan sosio-ekonomi yang tangguh khususnya bagi pengusaha mustahik,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan menuturkan, ketidakpastian kondisi perekonomian dan perdagangan global sebagai dampak pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 masih terus berlanjut. Menurutnya, pemulihan pascapandemi menjadi lebih berat karena ancaman krisis pangan dan energi, serta
kondisi geopolitik di beberapa kawasan.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
“Kita patut bersyukur karena fundamental perdagangan Indonesia tetap tangguh. Hal ini dibuktikan pada kuartal II-2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,44 persen (year on year) dan sektor perdagangan tumbuh 4,42 persen,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.
Selain itu, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, kinerja positif perdagangan tahun 2022 juga ditunjukkan beberapa indikator perdagangan di dalam negeri yang terus membaik. Seperti neraca perdagangan Indonesia yang surplus selama 30 bulan berturut-turut dan pada periode Januari-Oktober 2022 surplus mencapai USD 45,52 miliar. [JP]