WahanaInfrastruktur.com | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan rumah susun (Rusun) untuk menyediakan hunian yang nyaman bagi para santri/santriwati di Pondok Pesantren Nadhatut Tolibin, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Rusun dibangun sebanyak 1 tower di Desa Lanto Jaya, Kecamatan Poso Pesisir dengan menggunakan desain barak super mini.
Baca Juga:
Diduga Alami Kekerasan Seksual, Santri Ponpes di Bantaeng Gantung Diri
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Kementerian PUPR diberikan tugas oleh Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan infrastruktur pendukung pendidikan seperti hunian santri dan mahasiswa, agar mereka bisa lebih fokus belajar untuk prestasi.
“Dengan dibangunnya rusun tersebut diharapkan bisa membantu para mahasiswa untuk mendapatkan hunian yang layak selama proses belajar mengajar sehingga diharapkan akan mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berakhlak mulia,” kata Menteri Basuki.
Rusun Ponpes Nadhatut Tolibin dibangun setinggi dua lantai dan memiliki empat unit barak dengan kapasitas tampung sebanyak 56 orang. Pembangunan fisik rusun dikerjakan dalam waktu 180 hari kalender, terhitung sejak tanggal kontrak 26 April 2022 dengan kontraktor pelaksana CV. Metropolitan Palu dan manajemen konsultan PT. Prisma Karya Utama.
Baca Juga:
Diskop UKM Kalsel Berupaya Kembangkan Pertumbuhan Koperasi di Pondok Pesantren
Anggaran pembangunan rusun bersumber dari APBN sebesar Rp2,8 miliar digunakan untuk membangun 1 tower hunian vertikal dilengkapi fasilitas pendukung seperti kamar mandi, toilet komunal, jaringan air bersih, tempat wudhu, lampu taman serta jaringan listrik yang memadai. Selain itu juga dukungan tempat tidur dan lemari pakaian pada tiap unitnya.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto meminta dalam proses pembangunan Rusun Ponpes Nadhatut Tolibin bisa berjalan dengan baik, sesuai rencana, dan tetap memperhatikan segala aspek konstruksi dan mutu bangunan.
"Kami berharap pihak Ponpes bisa membentuk pengelola untuk menjaga kebersihan, kenyamanan dan keamanan rusun, sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama," ujar Iwan Suprijanto.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sulawesi II, Bakhtiar mengatakan progres pekerjaan konstruksi rusun saat ini sudah mencapai 11,12%.
"Sekarang sedang dalam proses pekerjaan pengecoran kolom di lantai satu. Kami akan terus memantau setiap tahapan pekerjaan pihak kontraktor agar berjalan lancar dan sesuai target serta menjaga kualitas bahan bangunan yang digunakan agar hasilnya berkualitas," tutur Bakhtiar. [JP]