WahanaInfrastruktur.com | PT PP (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka, terbesar, dan terdepan di Indonesia (PT PP) menghadiri Seremoni Implementasi Rencana Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang atau Grand Batang City.
Seremoni implementasi rencana tahap kedua industri baterai ditandai dengan dilakukannya prosesi penekanan tombol oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang dilaksanakan pada hari Rabu (08/06) bertempat di lokasi KIT Batang, Jawa Tengah.
Baca Juga:
KPK Awasi Penyimpangan Proyek Masjid Raya Sulteng
Dalam acara tersebut turut dihadiri oleh Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Tae-Sung, Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Mensesneg Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, President of LG Energy Solution Bang Soo Lee, Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Batang Wihaji, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Direktur Strategi Korporasi & HCM PTPP Sinur Linda Gustina, Direktur Operasi Bidang Gedung PTPP Anton Satyo Hendriatmo dan jajaran pejabat lainnya.
Seremoni implementasi diselenggarakan di lokasi proyek dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat bagi para tamu undangan yang hadir dan menerapkan jaga jarak satu sama lainnya.
LG Energy Solution merupakan bagian dari LG Chem anak perusahaan dari LG Group yang berasal dari Korea Selatan. Perusahaan tersebut akan menempati lahan seluas 275 (dua ratus tujuh puluh lima) hektar dimana akan menerapkan teknologi terbaru konsorsium LG.
Baca Juga:
Erick Thohir: Bendungan Lolak Sulut, Potensi Pariwisata dan Ekonomi Baru
LG Energy Solution masuk ke dalam pengembangan KIT Batang Tahap Kedua untuk merealisasikan rencana investasi industri baterai listrik terintegrasi tahap kedua. Hal itu dilakukan menyusul acara groundbreaking fasilitas sel baterai senilai total USD 1,1 miliar yang dilaksanakan di Karawang, Jawa Barat pada bulan September 2021 lalu.
Proyek grand package ini akan memberikan kontribusi utama bagi industri baterai sekunder global dalam 26 (dua puluh enam) tahun ke depan.
Pemerintah Indonesia ingin membangun sebuah ekosistem kendaraan listrik yang besar di Indonesia mencakup produksi dari hulu sampai ke hilir.