WahanaInfrastruktur.com | Berbagai langkah dilakukan PT PLN (Persero) gunamengejar target elektrifikasi nasional tanpa harus mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Syofvi menegaskan PLN terus berupaya melistriki masyarakat. Data rasio elektrifikasi secara nasional, dalam lima tahun terakhir memang meningkat. Pada tahun 2015, rasio elektrifikasi baru sekitar 88%, sementara pada bulan Agustus lalu sudah mencapai 99,4%.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Selain kondisi geografis daerah terpencil yang sulit diakses, salah satu tantangan mewujudkan rasio elektrifikasi 100% adalah keterbatasan masyarakat kurang mampu untuk melakukan penyambungan listrik.
Tanggung jawab PLN dalam menghadirkan listrik adalah hingga membangun jaringan-jaringan listrik ke sekitar rumah pelanggan. Sementara untuk instalasi dalam rumah dan biaya penyambungan listrik menjadi tanggung jawab pelanggan.
“Masyarakat yang tidak mampu inilah yang akan kita bantu,” ujar Syofvi Felienty Roekman, Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN disela peresmian program Virtual Charity Run and Ride secara virtual, Kamis (14/10).
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Salah satunya strateginya dengan mengajak masyarakat melalui virtual charity run and ride pada 16 Oktober hingga 7 November 2021. Virtual Charity Run and Ride sendiri merupakan ajang lari dan bersepeda yang bisa dilakukan di mana saja kapan saja dan dapat “dicicil” jarak lari dan bersepedanya untuk tujuan beramal.
Nantinya setiap kilometer yang ditempuh oleh pelari dan pesepeda nantinya akan dikonversikan dalam bentuk rupiah yang nantinya digunakan untuk membiayai penyambungan listrik masyarakat tidak mampu.
“Di tengah pandemi, kami ingin mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat. Tak hanya itu, langkah kaki dan kayuhan sepedanya pun ini akan berguna yaitu menghadirkan listrik bagi saudara-saudara kita yang tidak mampu,” kata Syofvi.