WahanaInfrastruktur.com | Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal itu dalam rangka pemantauan pelaksanaan kebijakan OPOR (Operasi Pemeliharaan Optimalisasi dan Rehabilitasi) infrastruktur PUPR, Jumat (30/9/2022).
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Secara khusus Menteri Basuki menginstruksikan agar Unit Pengelola Bendungan (UPB) dapat mengoptimalkan pemanfaatan Bendungan Raknamo yang telah diresmikan Presiden Jokowi pada 2018 lalu, utamanya untuk memberikan dampak positif terhadap kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan di hilir Raknamo.
"Air merupakan kunci untuk kemajuan di NTT. Tadi saya sudah tanya ke Unit Pengelola Bendungan Raknamo, saat ini bendungan sudah dimanfaatkan untuk irigasi pertanian, dimana prasarana irigasinya sudah dibangun untuk pertanian sekitar 800 hektare (ha), dimana sekarang sudah ditanami 400 ha," kata Menteri Basuki.
Ditambahkan Menteri Basuki, sebagai pemanfaatan bendungan Raknamo, saat ini juga tengah dibangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Raknamo berkapasitas 80 liter/detik untuk meningkatkan layanan air minum di Kabupaten Kupang. Konstruksinya dilaksanakan mulai September 2021 hingga April 2023 dengan anggaran Rp87,27 miliar.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Lingkup pekerjaan pembangunan SPAM Raknamo mencakup pembangunan jaringan perpipaan transmisi air baku, sistem pengolahan air bersih, reservoir distribusi berkapasitas 300 m3 dan 200 m3, jaringan perpipaan distribusi air bersih, dan pemasangan 400 unit SR. Saat ini progres konstruksinya sudah berkisar 63%.
Sebagai bendungan multifungsi, Bendungan Raknamo juga memiliki potensi wisata air karena airnya jernih dan memiliki panorama yang bagus. Untuk itu Menteri Basuki juga meminta agar dikembangkan potensi wisata air tersebut dengan disediakan dermaga dan perahu wisata.
"Tolong dibuatkan dermaga agar pengunjung bisa berinteraksi di ruang terbuka sebagai kebutuhan sosial. Disediakan perahu wisata dan disebar juga bibit ikan," kata Menteri Basuki.
Plt Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NT II Kementerian PUPR Feriyanto Pawenrusi menyampaikan bahwa Bendungan Raknamo yang mulai dibangun sejak akhir 2014 hingga awal 2018 saat ini telah beroperasi untuk pemenuhan irigasi di hilir dengan jumlah cakupan 840 hektar yang nantinya akan bisa berkembang menjadi 1300 hektar.
“Untuk pemenuhan air baku di sekitar bendungan, kita sudah membangun 12 hidran umum untuk 300 KK,” kata Feriyanto.
Manfaat Bendungan Raknamo diantaranya berpotensi untuk melakukan irigasi hingga 1.250 hektar. Penyediaan air baku sebesar 100 liter per detik, pengendali banjir sebagian wilayah Kabupaten Kupang, kemudian Pembangunan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) 0.22 MW. [JP]