WahanaInfrastruktur.com | Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melantik Dewan Pengurus Pusat (DPP) Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) masa bhakti 2019-2023 di Auditorium Kementerian PUPR, Kamis malam (8/9/2022).
Peran HPJI sebagai organisasi profesi para perencana, pelaksana, pengembang jalan dan transportasi sangat penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu agenda prioritas nasional.
Baca Juga:
Menteri PUPR: Pembangunan Kartasura-Klaten Tuntas Akhir Agustus 2024
Menteri Basuki mengatakan dirinya menaruh harapan yang besar terhadap Dewan Pengawas dan Dewan Pakar HPJI yang baru dilantik untuk menjaga profesionalisme dalam menghadapi berbagai tantangan penyelenggaraan jalan di Indonesia.
"Sesuai dengan kode etik yang disampaikan nomor 5,7, dan 8 dengan memegang teguh martabat profesi, bertanggung jawab terhadap profesionalisme anggota. Artinya selain profesional juga agar menjadi orang pinter yang bener. Karena, orang pinter hanya mencari ilmu untuk tahu dan mengerti, sedangkan orang bener mencari iman untuk percaya sehingga mendapatkan hidayah," kata Menteri Basuki.
Menurut Menteri Basuki, orang pinter yang mendapatkan ilmu tanpa hidayah akan dikuasai oleh nafsu sehingga dapat mencelakakan. Untuk itu, Menteri Basuki berharap seluruh anggota HPJI agar profesional dan berkualitas yang harus menjadi orang pinter yang bener.
Baca Juga:
PUPR Raih Opini Wajar Tanpa Pengecualian pada Laporan Keuangan Tahun 2023
"Supaya ilmu yang kita dapatkan untuk ilmu yang bisa bermanfaat bagi semua," kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki mengatakan penyelenggaraan jalan di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dari berbagai aspek di antaranya, teknologi konstruksi yang cepat berkembang, sehingga juga diperlukan inovasi dan kreativitas, termasuk bagi para ahli pembangunan jalan yang tergabung dalam HPJI.
Tantangan lain adalah inovasi pembiayaan karena keterbatasan anggaran dan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai motor utama penggerak harus mampu beradaptasi dengan cepat, sehingga pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan bisa dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien.