WahanaInfrastruktur.com | Obligasi (bonds) kini menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak diminati. Obligasi adalah istilah dalam pasar modal untuk menyebut surat pernyataan utang yang diterbitkan oleh penerbit obligasi baik pemerintah melalui Surat Berharga Negara (government bonds), atau juga oleh korporasi.
Meningkatnya kepercayaan publik terhadap obligasi khususnya pada obligasi pemerintah (government bonds) terlihat dari hasil survei lembaga investasi global. Secara umum, survei ini menyimpulkan bahwa persepsi risiko investasi masyarakat yang ditandai dengan kembalinya tingkat premi risiko kredit atau credit default swap (CDS) terus meningkat.
Baca Juga:
Gawat! Sudah Rp 167 T Dana Asing Kabur dari Pasar SBN RI
Berdasarkan data yang dirilis World Government Bonds, hingga pertengahan September 2020, angka CDS bertenor 5 tahun berada pada level 90,59 dengan indikasi probabilitas default sebesar 1,51%. Angka ini merupakan capaian terbaik yang diraih Indonesia sejak Oktober 2019 lalu.
Ada banyak faktor yang membuat kepercayaan publik terhadap instrumen investasi obligasi pemerintah. Selain karena potensi mendapatkan cuan yang lebih besar, obligasi ini juga dianggap memiliki risiko lebih rendah dibanding instrumen investasi lain seperti saham. Terdapat jaminan pengembalian dana bagi investor yang berinvestasi lewat instrumen obligasi pemerintah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.
Investasi lewat instrumen obligasi pemerintah atau biasa disebut SBN juga memberi kesempatan investor untuk berkontribusi dalam mendukung pembangunan nasional. Dengan begitu investasi tidak hanya memberi manfaat untuk diri sendiri dan keluarga tetapi juga untuk nusa dan bangsa.
Baca Juga:
Modal Asing Rp 120 T Kabur dari RI Sejak Awal Tahun Ini
Selama 2020 pemerintah sudah beberapa kali mengeluarkan seri obligasi negara yang digunakan untuk berbagai kebutuhan pembangunan dan infrastruktur serta penanganan pandemi akibat virus corona atau Covid-19.
Bagaimana Cara Membeli Obligasi Pemerintah?
Besarnya keuntungan yang bisa didapat membuat banyak orang beralih pada investasi obligasi. Bagaimana dengan kamu? Kamu tentu juga tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini bukan? Namun, sebelum mulai berinvestasi kamu harus memastikan dulu seri obligasi mana yang akan dibeli dan di pasar obligasi mana kamu akan membelinya.
Saat ini obligasi pemerintah dapat kamu beli melalui dua cara yaitu lewat pasar obligasi primer atau perdana dan lewat pasar sekunder. Pembelian obligasi di pasar primer hanya bisa dilakukan saat penjualan perdana (Initial Public Offering) pada waktu yang ditetapkan.
Keuntungan beli obligasi pemerintah melalui pasar perdana adalah kamu bisa mendapatkan harga terbaik dengan nominal 100 persen harga jual. Sebagai contoh bila kamu membayar Rp1 juta maka nilai investasi dalam obligasi yang kamu terima adalah sebesar Rp1 juta.
Berbeda halnya dengan belanja obligasi di pasar sekunder, kamu bisa mendapatkan harga yang bervariatif sesuai dengan kekuatan pasar. Sebagai contoh nilai obligasi yang tadinya dibeli Rp 1 juta di pasar primer bisa saja diperjualbelikan senilai Rp 1.050.000 pada pasar sekunder.
Bagi para trader, fluktuasi harga di pasar sekunder inilah yang menjadi daya tarik investasi karena berpotensi memberikan keuntungan (capital gain). Transaksi obligasi di pasar sekunder juga menjadi menarik karena bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Dengan begitu perputaran uang bisa menjadi lebih fleksibel.
Beberapa seri obligasi pemerintah yang diperjualbelikan di pasar sekunder adalah obligasi seri FR, INDON, dan INDOIS. Obligasi seri FR menggunakan rupiah sebagai mata uang dengan minimal investasi Rp 1 juta. Sedangkan obligasi INDON dan INDOIS menggunakan USD sebagai mata uang dengan minimal investasi USD 1.000.
Nah, sekarang berbelanja obligasi pemerintah menjadi lebih mudah dengan memanfaatkan layanan transaksi online melalui e-SBN yang bisa diakses melalui Aplikasi digibank by DBS. Saat ini digibank by DBS memiliki layanan baru berupa fitur Obligasi Pasar Sekunder yang bisa memberi kemudahan dan kenyamanan berinvestasi obligasi kepada setiap investor. [JP]